Siapa Orang Indonesia Pertama yang Naik Haji? Ini Sejarahnya | Giok4D

Posted on

Siapa orang Indonesia pertama yang menunaikan ibadah haji? Pertanyaan ini telah lama menjadi pembahasan dalam sejarah Islam di Nusantara.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dilansir infoEdu, ada beberapa versi yang menyatakan siapa saja orang Indonesia yang pertama kali menunaikan haji. Berdasarkan salah satu versi sejarah, maka dapat dikatakan keberangkatan haji bermula sejak era Nusantara.

Sosok yang disebut-sebut pertama kali berangkat haji pada periode Nusantara itu merupakan keturunan bangsawan. Siapakah dia?

Bratalegawa, Tokoh Pertama yang Naik Haji

Orang Indonesia yang disebut pertama kali naik haji adalah Bratalegawa. Ia seorang putra dari Raja Galuh, Mangkubumi Suradipati atau juga dikenal sebagai Prabu Bunisora yang punya julukan Kuda Lalean.

Bratalegawa adalah sepupu dari Prabu Niskala Wastu Kancana yang merupakan kakek Prabu Siliwangi. Bratalegawa lahir pada 1272 Saka atau 1350 Masehi.

Berdasarkan arsip infoX, meski berasal dari keluarga kerajaan, Bratalegawa lebih memilih jalur perdagangan. Ia tumbuh menjadi saudagar kaya dengan armada kapal dagang, perhiasan, dan properti yang tersebar di berbagai wilayah.

Jalur perdagangannya mencakup wilayah strategis seperti Malaka, Sumatera, Tiongkok, India, Persia, hingga Jazirah Arab. Dari interaksi inilah diduga kuat Bratalegawa memiliki akses menuju Makkah untuk menunaikan haji.

Orang-orang Indonesia Pertama yang Haji

Sementara dalam buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri diterangkan tak ada keterangan pasti siapakah orang yang pertama kali naik haji dari Indonesia. Pasalnya, sejak zaman kolonial Belanda, sudah ada banyak muslim Indonesia yang pergi haji.

Dikatakan, konon orang-orang Indonesia sudah pergi menuju Tanah Suci sejak abad ke-16 M. Mereka pada umumnya berasal dari strata sosial atas seperti utusan sultan, pedagang, hingga musafir dan penuntut ilmu.

Selain itu, almarhum Azyumardi Azra dalam bukunya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17 dan 18, menjelaskan ada banyak umat Islam berangkat haji. Keberangkatan mereka tak lepas dari hubungan pelayaran antara masyarakat Nusantara dan pedagang dari jazirah Arab.

Pada umumnya, orang-orang yang berangkat haji pada periode tersebut berlayar melalui Selat Malaka, Samudera Pasai, dan Pidie. Wilayah tersebut sejak dahulu dikenal sebagai pusat perdagangan internasional.

Menurut Azyumardi, pada awal abad ke-16 sudah dijumpai orang asal Nusantara di Makkah. Kemungkinan besar mereka adalah pedagang yang datang dengan kapalnya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *