Sebuah kafe bergaya kolonial dengan sentuhan Prancis berdiri di Jalan Suweta, Ubud, Gianyar. Bernama Fas A Fas, tempat ini menjadi sorotan karena merupakan bisnis kuliner yang melibatkan aktor Nicholas Saputra.
Empat pilar dengan ornamen atap bergaya abad ke-19 menyambut setiap pengunjung, memadukan arsitektur Belanda Timur dan Kerajaan Maimun, Medan. Interiornya didominasi warna putih dan furnitur kayu yang menciptakan suasana homey.
Nama Fas A Fas sendiri diambil dari frasa ‘face to face’ yang berarti tatap muka. Harapannya, pengunjung bisa menikmati sarapan hingga makan siang bersama orang terdekat dengan nyaman. Logonya berbentuk siluet wajah yang juga menyerupai rongga croissant.
Kafe ini digagas oleh tiga sosok di balik layar: Pradhivi, Chef Sutedjo, dan Nicholas Saputra. Meski melibatkan selebritas ternama, Fas A Fas mengedepankan kualitas dan cita rasa otentik roti khas Prancis.
“Iya, ada saja yang ke sini cari Mas Nicholas. Namun, sampai saat ini belum ada yang bener-bener kesampaian. Nanyain ke staf, walau nggak ketemu juga tetap divideoin. Lucu-lucu deh,” kata Pradhivi kepada infoBali, Sabtu (7/6/2025).
infoBali berkesempatan mencicipi beberapa menu andalan Fas A Fas. Salah satunya Medan Quiche, tart dengan kulit pastry renyah berisi kecombrang, teri medan, dan daun ubi tumbuk. Perpaduan asin, gurih, dan aroma teri yang kuat membuat menu ini unik dan cita rasa yang otentik.
Menu lainnya, Medan Fizz, merupakan minuman berbahan dasar kecombrang, buah beri, dan cuka. Rasa asam-manisnya menyegarkan dengan aroma kecombrang yang khas. Minuman ini cocok untuk mendampingi hidangan asin dan gurih, meskipun akan lebih nikmat jika disajikan dalam versi berkarbonasi.
Kedua menu tersebut termasuk dalam kategori fusion, hasil perpaduan kuliner Medan dan teknik pembuatan roti gaya Barat. Hal ini tak lepas dari latar belakang Pradhivi yang berasal dari Medan. Ia pun berencana menambahkan menu lain seperti Salad Medan yang menyerupai gado-gado hingga Rendang Puff.
Menu klasik juga tersedia, seperti Pain au Chocolat dan Veggie Curry Puff. Pradhivi menyebut, Pain au Chocolat miliknya dibuat semirip mungkin dengan versi asli dari Prancis. Teksturnya padat, berwarna cokelat keemasan, dan mudah dibelah, memperlihatkan isian cokelat yang meleleh dan aroma butter yang kuat.
Sementara itu, Veggie Curry Puff menyajikan isian saus kari dan potongan sayur dengan rasa rempah menyerupai masakan khas India. Rasanya yang kuat membuat pastry ini cocok sebagai pengganti makanan berat.
“Meski belum lama dibuka, kami mengutamakan kualitas. Makanya, bahan-bahannya premium. Seperti butter-nya kami impor dari negara asalnya. Saat ini, masih didominasi bakery, pastry, sandwich yang klasik dengan teknik French. Tidak menutup kemungkinan ke depannya akan menambah menu fusion. Kan menu nusantara ada banyak sekali. Akan ada pergantian menu juga supaya konsumen tidak bosan,” ujar Pradhivi.
Pradhivi mengaku sudah merancang pembukaan kafe ini sejak 2018, namun tertunda karena pandemi COVID-19. Kini, kafe yang baru akan berusia satu tahun itu mulai dikenal luas dan tidak menetapkan target pasar spesifik.
Lokasi di Ubud dipilih untuk menyesuaikan daya beli konsumen. Pengunjung umumnya berasal dari tamu penginapan sekitar, turis, hingga warga lokal. Setiap pukul 16.00-18.00 Wita, pengunjung juga bisa menikmati diskon 20% sebagai upaya mencegah food waste.
Saat ini, roti produksi Fas A Fas juga sudah tersedia di sejumlah hotel dan restoran di Gianyar, Seminyak, dan Nusa Penida. Dalam waktu dekat, mereka akan membuka cabang dengan konsep grab-to-go yang menawarkan variasi kopi sebagai sajian utama.
Kafe ini buka setiap hari dari pukul 07.30 hingga 18.00 Wita. Meski tidak berada di jalan utama Ubud, lokasi kafe cukup mudah ditemukan dengan area parkir di sisi kanan dan kiri bangunan.
Medan Quiche hingga Pain au Chocolat
Menu Klasik hingga Cita Rasa Rempah
Target Pasar dan Ekspansi
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
