ICMI Bali-Khalifah Nusantara Bagikan 1.200 Paket Daging Kurban

Posted on

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bali berkolaborasi dengan Yayasan Khalifah Nusantara membagikan sekitar 1.200 paket daging sapi dan kambing untuk warga yang membutuhkan.

“Kalau secara keseluruhan ICMI Orwil Bali yang ada di delapan kabupaten/Kota, itu ada 5 ekor sapi dan 24 ekor kambing. Untuk pemotongan di sini kami serahkan 1 sapi dan 8 ekor kambing,” ujar Ketua ICMI Orwil Bali Farida Hanum Ritonga di Pendopo Khalifah Nusantara, Jalan Gunung Talang, Denpasar Barat, Sabtu (7/6/2025).

Farida mengatakan untuk kurban tahun ini pihaknya bersama pengurus yayasan tidak menggunakan kantong plastik dalam mendistribusikan daging. Sebagai gantinya, panitia menggunakan besek.

“Kami dukung langkah Gubernur Bali Wayan Koster dalam mengurangi sampah plastik. Jadi kami di sini menggunakan besek bambu,” tambahnya.

Sementara itu, Owner Yayasan Khalifah Nusantara Sujana mengatakan selain berkolaborasi dengan ICMI Bali, pihaknya juga menyiapkan lima ekor sapi dan 20 ekor kambing dalam pemotongan hari ini.

“Kalau total ada 10 sapi dan 20 kambing. Kalau kami sendiri ada 5 ekor sapi sisanya dari jamaah dan ICMI Bali,” ujar Sujana.

Lebih lanjut, Sujana menyebutkan hewan kurban nantinya akan dibagikan ke warga sekitar maupun orang yang membutuhkan, termasuk para guru juga mendapatkan bagian daging hewan kurban.

“Kami sediakan kurang lebih 1.200 daging yang diperuntukkan untuk masyarakat yang membutuhkan. Dibandingkan tahun lalu, tahun ini hewan kurban lebih banyak,” ungkapnya.

ICMI Bali Berdayakan Peternak Desa Pupuan

Ketua Panitia Kurban ICMI Bali Ayit Rachman mengatakan daging kurban yang diserahkan ke masyarakat dihasilkan dari para peternak di Desa Pupuan, Tabanan.

“Ada 5 petani yang kami berdayakan. Mulai dari pengemukan hingga siap untuk dikurbankan baik itu kambing maupun sapi,” ujar Ayit.

Dengan cara ini, Ayit berharap momen Idul Adha bisa menggerakkan perekonomian para peternak.

“Katakanlah harganya Rp 1.300.000 kemudian hewan dirawat oleh peternak sampai siap, kurang lebih 8 bulan. Nilai jual Rp 2.750.000 per ekornya. Nantinya, 65 persen untuk peternak, 35 persen untuk organisasi,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *