Mendagri Tito Soroti Tingginya Pengangguran Terbuka di Kota Mataram

Posted on

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti tingginya pengangguran terbuka di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menyebut pengangguran di Mataram pada 2024 berada di angka 4,85 persen.

“Angka pengangguran di NTB itu relatif bagus, ada di 2,73 persen, di bawah nasional di angka 4,91 persen. Tapi jangan puas, Kota Mataram ternyata angkanya tinggi 4,85 persen,” ujar Tito saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) NTB 2025-2029 di Mataram, Rabu (4/6/2025).

Menurut Tito, indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Mataram yang mencapai 81,64 persen menjadi paling tinggi dibandingkan daerah lainnya di NTB. Meski begitu, ia menilai Mataram masih memiliki pekerjaan rumah untuk menekan tingkat pengangguran terbuka.

“Ini IPM tinggi, tapi nganggurnya tinggi. Untuk Kabupaten Bima, ini bagus, tempat Wakil Gubernur Dinda capai 2,19 persen. Tapi yang masih di bawah itu di Lombok Utara 1,85 persen,” sentil mantan Kapolri itu.

Adapun IPM paling rendah di NTB ditempati Kabupaten Lombok Utara dengan 66,64 persen. Sementara itu, IPM Kabupaten Bima 70,99 persen dan Lombok Tengah 71,99 persen.

Tito juga menyoroti rasio kesenjangan di NTB yang mencapai 0,375 persen. Ia kembali menyentil Kota Mataram karena menjadi daerah dengan kesenjangan paling tinggi di NTB. Angkanya sebesar 0,393, di atas angka nasional mencapai 0,388 persen.

“Kota Mataram ini tertinggi kesenjangannya. Sedangkan untuk Lombok Utara berada di angka 0,278 persen,” ujar Tito.

Tito juga menyinggung jumlah penduduk miskin ekstrem di Lombok Utara yang tembus di angka 5,79 persen. Angka kemiskinan ekstrem itu jauh di atas angka nasional yang hanya 0,83 persen.

“Ini Lombok Utara lagi ini. IPM tinggi, yang nganggur kurang, tapi miskinnya banyak,” kata Tito sembari tertawa.

Tito menjelaskan data jumlah penduduk miskin ini harus menjadi rujukan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di masing-masing daerah. Dia meminta Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal untuk memperhatikan data-data tersebut ketika menyusun program kerja.

Berikut daftar daerah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem di NTB:

1. Lombok Utara 5,79 persen
2. Lombok Timur 3,21 persen
3. Sumbawa Barat 2,27 persen
4. Kota Bima 2,17 persen
5. Bima 2,04 persen
6. Dompu 1,9 persen
7. Lombok Barat 1,57 persen
8. Sumbawa 1,55 persen
9. Mataram 1,09 persen
10. Lombok Tengah 0,79 persen.

Kemiskinan Ekstrem di Lombok Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *