Berbau Busuk, Warga Keluhkan Timbunan Ribuan Ton Sampah di SPALDT Mataram | Giok4D

Posted on

Warga Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan ribuan ton sampah yang ditimbun di area Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT). Pasalnya, sampah yang ditimbun Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram itu berbau busuk hingga mengganggu aktivitas warga.

“Kalau sudah angin kencang, bau busuk sampai penuh di area rumah, bau banget pokoknya,” kata Ita, salah satu warga RT 04 di Kelurahan Tanjung Karang saat dikonfirmasi infoBali, Rabu (4/6/2025).

Tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, Ita dan warga lain juga mengeluhkan munculnya lalat hijau semenjak adanya pembuangan sampah di area SPALDT. Bahkan, warga sampai berdemonstrasi akibat timbunan sampah itu.

“Soalnya bau dari sampah ini mengganggu. Apalagi kalau sampah dari TPST Sandubaya dibawa ke area itu (SPALDT), aromanya makin nggak sedap,” ujar Ita.

Saking kesalnya, warga yang tinggal di sekitaran SPALDT melakukan penutupan area masuk ke SPALDT sejak Selasa sore. Mereka memasang pagar dan spanduk larangan membuang sampah.

Pantauan infoBali di lokasi, masyarakat menutup area tersebut dengan pagar kayu yang ditempeli spanduk kuning. Spanduk tersebut bertuliskan ‘Stop, Dilarang Buang Sampah di Sini, Tertanda Masyarakat’.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mataram, Nizar Denny Cahyadi, mengatakan tidak lagi membuang sampah di SPALDT. “Kami buang sampah di TPST Sandubaya (sementara) karena besok (5/6/2025) kami sudah bisa (buang sampah) di TPA Kebon Kongok,” kata Nizar.

Nizar juga memastikan sampah di SPALDT akan diangkut dalam waktu dekat guna menyikapi keluhan warga. Jika tidak diangkut, DLH Mataram akan memberikan obat empatik sehingga tidak mencemari lingkungan. “Obat itu bisa menghilangkan bau dan tidak ada lagi lalat (yang muncul),” tutur Nizar.

Diketahui, Pemkot Mataram membuang sampah di SPALDT sejak dua pekan terakhir fengan sistem gali dan tutup lubang. Pemkot Mataram sebelumnya membuang sampah di TPST Sandubaya. Namun, TPST itu mengalami kelebihan kapasitas sehingga tak bisa lagi membawa sampah ke sana.

“Sudah dua mingguan (kita buang sampah di SPALDT), kalau sehari (kami buang sampah) 150 ton, (totalnya) sekitar 2.100 ton. Insyaallah besok (Kamis) kami sudah bisa buang sampah di Kongok, di lahan 25 are yang ada di sana,” terang Nizar.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *