Ternak babi yang mati dengan gejala terserang penyakit African swine fever (ASF) atau demam babi Afrika di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus meningkat. Jumlahnya hampir mencapai 500 ekor.
“Kondisi sampai sekarang babi yang mati sudah 468 ekor,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Timur Ima Raydais, Senin (26/5/2025).
Ima mengatakan babi mati dengan gejala ASF itu tersebar di 21 desa di tujuh kecamatan di Manggarai Timur. Yakni Kecamatan Elar, Elar Selatan, Kota Komba Utara, Congkar, Borong, Kota Komba, dan Rana Mese.
Menurut Ima, sejumlah upaya sudah dilakukan untuk menyikapi penyebaran ASF pada babi di daerah tersebut. Termasuk mengambil sampel darah babi untuk peneguhan diagnosa penyakit ASF. “Hasilnya positif ASF,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur, Ima berujar, telah mengeluarkan imbauan terkait ASF. Ia juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang ASF dan langkah-langkah pencegahannya.
“Memberikan desinfektan kepada masyarakat terdampak melalui petugas puskeswan di wilayah masing-masing, dan memberikan vitamin kepada ternak masyarakat yang belum terkena ASF,” tandas Ima.