BPJS Ketenagakerjaan Cabang Selong menargetkan 54 persen dari total angkatan kerja di Kabupaten Lombok Timur menjadi peserta aktif pada tahun 2025. Target ini mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Jumlah angkatan kerja di Lombok Timur tercatat sebanyak 504.000 orang. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Selong, Muhammad Yohan Firmansyah, mengatakan realisasi kepesertaan saat ini baru mencapai 28 persen.
“Tahun 2025 ini sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah, kami targetkan 54 persen dari jumlah angkatan kerja tahun 2025 ini yaitu sebanyak 504.000 orang,” jelas Yohan saat ditemui di Pendopo Bupati Lombok Timur, seusai penyerahan santunan kepada ahli waris peserta, Kamis (22/5/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Rendahnya angka kepesertaan, kata Yohan, disebabkan oleh belum cairnya anggaran untuk iuran jaminan sosial tenaga kerja, khususnya bagi para pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur.
Sejak Januari hingga April 2025, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Selong telah mencatat sebanyak 1.027 klaim dari peserta. Nilai total klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp 9,6 miliar.
“Pada hari ini ada 10 orang ahli waris yang kami berikan haknya dari BPJS Ketenagakerjaan, karena kecelakaan kerja maupun maupun santunan meninggal dunia, keseluruhannya sejak Januari sudah 1.027 klaim yang kami salurkan,” ujar Yohan.
Penyerahan santunan kepada ahli waris dilakukan di Pendopo Bupati Lombok Timur. Para penerima merupakan keluarga peserta yang mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia.
Yohan berharap lebih banyak pemberi kerja, terutama dari sektor swasta, ikut mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain itu, masyarakat yang bekerja secara mandiri juga didorong untuk menjadi peserta.
“Perusahaan swasta terutama kami harapkan karena masih banyak yang belum mendaftarkan pegawainya untuk mendapatkan jaminan sosial di BPJS Ketenagakerjaan,” harap Yohan.
