Ayu Saraswati (40), seorang pedagang sate lilit di Gianyar tertipu pesanan sate sebanyak 3 ribu tusuk. Orderan fiktif itu terungkap ketika Ayu mengantarkan sate ke Komando Distrik Militer (Kodim) 1610/Klungkung, Minggu (18/5/2025).
Informasi yang diperoleh dari Kodim 1610/Klungkung, Ayu Saraswati menerima pesanan 3 ribu tusuk sate atas nama Dewa Leo. Pemesan mengatakan ribuan tusuk sate itu untuk kebutuhan acara Kodim 1610/Klungkung mulai 18-20 Mei 2025 dengan sistem pengantaran 1.000 tusuk per harinya.
Kepada Ayu, Dewa Leo mengaku anggota bagian logistik dari Kodim 1610/Klungkung. Ayu tidak curiga lantaran orang yang mengaku sebagai Dewa Leo memasang foto profil WhatsApp menggunakan foto seseorang berseragam tentara. Pelaku melampirkan surat berkop instansi militer yang dikirimkan kepada Ayu. Walhasil, tanpa rasa curiga, Ayu membuatkan pesanan tersebut.
“Sebanyak 1.000 tusuk sate dikirimkan ke Kodim 1610/Klungkung sekitar pukul 17.10 Wita,” ujar Komandan Batalion (Danyon) Unit Intel Kodim 1610/Klungkung Letda Inf Gede Sukarsana saat dikonfirmasi infoBali, Selasa (20/5/2025).
Sukarsana mengatakan ini bukan pertama kali instansinya dicatut oleh pelaku orderan fiktif. Sepanjang 2024 kasus serupa beberapa kali terjadi. Mulai dari pesanan tanaman, katering nasi, kue, dan kini sate.
“Modusnya selalu sama, pesanan dari luar Klungkung mengatasnamakan Kodim Klungkung. Dulu, ada satu yang berhasil dicegah karena penjual katering nasinya konfirmasi dulu ke Kodim Gianyar, wilayah dia berjualan sebelum jadi buatkan pesanan,” beber Sukarsana.
Dia memastikan tidak ada anggota Kodim Klungkung bernama Dewa Leo dan berpenampilan seperti pada foto profil tersebut. Bahkan, badge yang disematkan pada seragam di foto itu bukanlah logo Kodam Udayana.
Sukarsana menyesalkan kejadian ini terulang kembali. Sebab, atas pembuatan pesanan untuk hari pertama, Ayu Saraswati mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta. Diketahui, dari surat pesanan fiktif itu bahwa Ayu belum menerima uang muka sama sekali dan baru akan dibayarkan ketika pesanan sudah diterima.
Sukarsana mengatakan Kodim Klungkung berupaya mencegah peristiwa serupa terulang kembali dengan menyiarkan peringatan agar waspada penipuan melalui sejumlah akun media sosial (medsos). Mulai Facebook, Instagram, TikTok, hingga YouTube.
Sementara itu, Ayu mengakui adanya kasus penipuan tersebut. Namun, dia enggan membeberkan kronologi penipuan yang dialaminya. Ayu juga memilih tidak melaporkan kasus itu ke polisi.
“Ini kesalahpahaman saja,” ujar Ayu, saat ditemui di dapur produksi Sate Lilit Ilak Teges di Jalan Raya Mas Gang Merak Nomor 19 Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar.