Indonesia Mau Tiru Strategi China Percepat Pembangunan Desa

Posted on

Indonesia berencana meniru strategi pembangunan desa dari China guna mempercepat pembangunan pedesaan secara berkelanjutan. Langkah ini mencakup pendekatan multidimensi seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, hingga pengembangan ekonomi lokal berbasis karakter dan potensi desa.

Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria mengatakan dalam tiga dekade terakhir, China dinilai berhasil membangun wilayah pedesaannya secara merata dan konsisten.

“Itu akan kami pelajari, diskusikan, dan implementasikan bagi pembangunan pedesaan di seluruh wilayah Indonesia, dan mungkin juga di seluruh Asia,” ujarnya dalam acara Simposium ke-7 ASEAN-China-UNDP tentang SDGs di Denpasar, Bali, Senin (19/5/2025).

Riza menjelaskan, untuk merealisasikan pembangunan desa berkelanjutan, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah akan membentuk ekosistem kolaborator octahelix guna mengakselerasi program tersebut.

Menurut dia, saat ini terdapat sekitar 75 ribu desa di Indonesia dengan klasifikasi mulai dari desa mandiri, desa maju, desa berkembang, hingga desa tertinggal dan sangat tertinggal. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas desa secara merata.

“Tentu, banyak sekali tantangan kita, di antaranya adalah sumber daya manusia. Untuk itu makanya Pak (Presiden) Prabowo mempunyai program makan bergizi gratis, koperasi, sekolah rakyat, meningkatkan UMR dan lain sebagainya,” paparnya.

Riza mengungkapkan, dalam enam bulan terakhir, Presiden Prabowo Subianto telah menekankan berbagai program yang menyasar masyarakat kecil dan pedesaan. Ia juga mengagendakan kunjungan ke sejumlah desa di Bali.

“Ada beberapa desa yang menjadi contoh bagi pembangunan dan pemerataan. Jadi, besok kami bersama-sama akan berkunjung, berdialog dengan kepala desa dan masyarakat desa sempat,” katanya merujuk agenda pada Selasa (20/5/2025), salah satunya di Desa Wanagiri, Buleleng.

Dalam simposium tersebut, pemerintah turut membahas tiga isu penting yang menjadi fokus pembangunan desa, yakni pemberdayaan perempuan di komunitas pedesaan, ketahanan pangan, serta pembangunan pedesaan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah.

“Mudah-mudahan hadirnya perwakilan Cina dan UNDP akan membantu bagi kita semua dalam simposium ini untuk dapat memastikan berbagai program-program baik dan penting yang dapat direalisasikan, diimplementasikan di seluruh desa dan di seluruh negara-negara ASEAN,” tutup Riza.

Bangun Ekosistem Kolaborasi

Fokus Program Pro-Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *