Gunung Lewotobi Meletus 8 Kali, Hujan Abu Landa Sejumlah Desa

Posted on

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus delapan kali siang ini, Minggu (18/5/2025). Hingga pukul 14.05 Wita, tinggi kolom abu imbas letusan terus meningkat, saat ini mencapai sekitar 6 kilometer (km) di atas puncak. Akibatnya, sejumlah desa di kaki gunung tampak gelap dan dihujani abu vulkanik. Warga terpaksa berlindung di dalam rumah.

“Kami berlindung di dalam rumah karena hujan abu sudah satu jam lebih,” kata Opung Wada, warga Desa Pululera, saat diwawancarai infoBali, Minggu.

Opung mengungkapkan sebelum meletus, gunung berstatus level III siaga ini bergemuruh hebat. Setelah itu, meletus satu kali dan terdengar seperti guntur. Opung sempat panik melihat awan tebal ke arah barat dan barat laut. Langit tampak gelap.

“Setelah itu bunyi gemuruh beruntun seperti bunyi guntur,” imbuhnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengimbau kepada para pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat agar tidak melintas terlebih dahulu di area jalan Desa Dulipali ke Boru karena erupsi sedang terjadi.

“Pemda (pemerintah daerah Flores Timur) melalui pemdes (pemerintah desa) mengimbau agar jalan negara dari Dulipali-Boru agar tidak dilewati dulu sampai erupsi mereda untuk menghindari kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya dan tetap menjauhi zona yang sudah ditentukan serta selalu memakai masker,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avi Manggota Hallan, Minggu.

Untuk diketahui, jarak jalan negara dari Desa Desa Dulipali dengan dengan Gunung Lewotobi Laki-laki sekitar 4,1 kilometer ke arah Boru. Desa itu masuk dalam kajian risiko bencana (KRB). Jaraknya ke Desa Boru melintasi beberapa ruas jalan. Kondisi gunung meletus akan sangat membahayakan pengguna jalan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef S Mboro mengatakan letusan terakhir Gunung Lewotobi yang tercatat, memunculkan kolom abu setinggi 6 km di atas puncak atau kurang lebih 7.584 meter di atas permukaan laut.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih 6 menit 20 info,” imbuhnya.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam siaran pers yang diterima infoBali mengatakan berdasarkan pemantauan selama dua pekan terakhir, tidak terdeteksi adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Baik gempa vulkanik dalam, gempa permukaan, maupun gempa tektonik lokal tercatat dalam jumlah dan intensitas normal. Namun, beberapa gempa vulkanik yang terekam memiliki amplitudo besar yang diyakini menjadi pemicu peningkatan tinggi kolom erupsi,” kata Wafid dalam siaran pers, Minggu.

Wafid mengatakan aktivitas erupsi masih terus berlangsung hingga saat ini. Material abu dilaporkan keluar secara menerus melalui embusan, menandakan aktivitas vulkanik yang belum stabil. Wafid mengimbau kepada warga di sekitar gunung agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang serta lembaga pemantauan gunung api.

“Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini tetap ditetapkan pada level III (siaga),” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *