Suasana di bekas gedung Robinson Mall Ramayana, Denpasar, Bali, kini terasa angker dan mencekam. Suara jeritan yang bersahut-sahutan terdengar dari bangunan tua yang sudah tak terpakai sejak 2018 itu.
Hantu-hantu menyeramkan menunggu setelah memasuki lorong gelap di area parkir gedung mal yang tergolong legendaris itu. Mulai dari leak, pocong, kuntilanak, genderuwo, hingga nenek-nenek keriput misterius. Sontak, keberadaan mereka membikin bulu kuduk pengunjung seketika merinding.
Namun, tenang saja, mereka adalah hantu jadi-jadian. Suasana horor itu patut dicoba bagi Anda yang ingin menguji nyali. Hantu-hantu buruk rupa itu dapat Anda jumpai saat mengunjungi Bali Horror Drive Thru.
“Gedung ini sudah tidak digunakan, semua fasilitasnya sudah tidak ada. Jadi, selain ada talent yang akting sebagai hantu, suasananya juga didukung dengan bangunan tua yang cukup angker,” ujar Musry Bejo, pemilik Rumah Hantu Indonesia (RHI), kepada infoBali, Sabtu (17/5/2025).
Musry menjelaskan wahana rumah hantu yang berada di bawah bendera Bejo Productions Jakarta itu berupaya menghadirkan hiburan horor yang segar dan bisa dinikmati masyarakat secara luas. Konsep drive-thru atau lantatur (layanan tanpa turun) yang diusung memungkinkan pengunjung menikmati hiburan horor tanpa harus turun dari kendaraan.
“Ide awal di balik Bali Horror Drive Thru ini adalah untuk membuat sebuah alternatif hiburan yang bergenre horor, di mana masyarakat punya pilihan yang seru untuk mengisi waktu luang atau liburannya,” imbuhnya.
Wahana ini dibuka dalam beberapa sesi tematik dan akan berlangsung hingga Desember 2025. Tiap sesi menghadirkan cerita serta konsep dekorasi yang berbeda.
“Sesi pertama pada Maret lalu dengan judul Simpang Maut. Kemudian masuk ke periode April-Mei ini sesi kedua yang berjudul Jalan Terlarang,” jelas Musry.
Untuk masuk ke dalam wahana, pengunjung bebas memilih moda transportasi. Bisa menggunakan mobil, motor, jalan kaki, atau menggunakan angkot yang disediakan.
“Kalau nggak bawa motor atau mobil pribadi, bisa pakai angkot. Atau yang punya nyali lebih bisa coba jalan kaki,” tantangnya.
Menariknya, wahana ini juga menawarkan pengalaman digital lewat teknologi virtual reality. Tak hanya itu, tersedia juga tantangan berburu harta karun yang disembunyikan di dalam wahana berupa hadiah ratusan ribu rupiah, merchandise, dan voucher.
Durasi masuk ke wahana berbeda-beda, tergantung kendaraan. Rata-rata durasi tur horor menggunakan mobil butuh waktu sekitar 10 menit, sedangkan motor bisa lebih cepat.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, beberapa petugas juga bersiaga di dalam wahana untuk menuntun pengunjung. Aturan kesehatan juga diberlakukan dengan ketat.
“Bagi yang punya penyakit jantung, epilepsi, asma, pernah patah tulang, ibu hamil, balita, dan manula itu enggak boleh masuk. Jadi harus diperhatikan, kami sangat ketat soal ini,” ujar Musry.
Musry berharap konsep ini terus berlanjut dan berkembang menyesuaikan dengan kepercayaan lokal di Bali. Adapun tiket masuk Bali Horror Drive Thru dapat dibeli secara daring atau langsung di lokasi.
Harga tiket wahana rumah hantu ini hanya Rp 25 ribu per orang untuk Senin-Kamis dan Rp 30 ribu untuk Jumat-Minggu. Tarif tersebut berlaku untuk jalur jalan kaki, motor, dan mobil. Pengunjung yang ingin naik angkot dikenakan tambahan biaya Rp 5.000.
Dul, salah seorang pengunjung, menuturkan dirinya datang bersama empat teman kerjanya. Petang itu, Dul dan kawan-kawan mencoba uji nyali berjumpa hantu jadi-jadian itu menggunakan angkot.
Menurut Dul, jendela angkot yang dibiarkan tanpa kaca menjadi sensasi tersendiri saat melewati lorong gelap di rumah hantu tersebut. “Tangan-tangan hantu bisa masuk. Sekarang mau coba jalan kaki biar tahu perbandingannya. Mau lihat, apakah bisa ketawa atau benar-benar takut,” kelakarnya.