Akhir Tragis Teco: Bali United Kalah, Suporter Murka, Kapten Menangis

Posted on

Laga kandang terakhir Stefano ‘Teco’ Cugurra bersama Bali United berakhir dengan kekalahan. Menjamu Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (17/5/2025), Serdadu Tridatu takluk 0-2 di hadapan pendukung sendiri.

Pertandingan ini menjadi momen perpisahan pelatih asal Brasil itu dengan publik Pulau Dewata. Meski masih menyisakan satu laga tandang kontra Persebaya, duel melawan Madura United menjadi laga terakhir Teco di Stadion Dipta.

Bali United langsung kebobolan dua gol cepat di babak pertama. Irfan membuka keunggulan tim tamu pada menit ke-21 setelah memanfaatkan kelengahan lini belakang tuan rumah. Bola sontekannya tak mampu dijangkau kiper Adilson Maringa.

Lima menit berselang, Lulinha menggandakan keunggulan Madura United. Ia sukses menerobos kotak penalti dan menjebol gawang Bali United untuk membawa tim tamu unggul 2-0.

Serdadu Tridatu mendapat angin segar saat Madura United kehilangan satu pemain. Muhammad Kemaluddin diganjar kartu merah langsung akibat pelanggaran keras terhadap Made Andhika Wijaya. Namun, keunggulan jumlah pemain tak mampu dimanfaatkan Bali United hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Bali United tampil lebih agresif. Peluang emas didapat pada menit ke-59 melalui Rahmat Arjuna Rezki, yang sukses mencetak gol usai menerima umpan Boris Kopitovic. Namun, gol tersebut dianulir VAR karena Rahmat berada dalam posisi offside.

Petaka kembali menghampiri Bali United di menit ke-73. Kali ini, Boris Kopitovic membobol gawang Madura United lewat umpan Irfan Jaya. Sayangnya, gol itu kembali dianulir karena Boris juga terjebak offside menurut tinjauan VAR.

Keputusan wasit menganulir dua gol Bali United memicu reaksi keras dari suporter. Botol minuman dilempar ke lapangan, disusul flare dan kembang api yang dinyalakan. Pertandingan sempat dihentikan selama 10 menit sebelum akhirnya dilanjutkan kembali.

Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 0-2 tak berubah. Laga ini pun menjadi penutup pahit untuk perjalanan Teco bersama Bali United di kandang sendiri.

Usai pertandingan, Stefano ‘Teco’ Cugurra menyampaikan salam perpisahan kepada ribuan Semeton Dewata yang memadati Stadion Kapten I Wayan Dipta.

“Saya sedih, sangat sedih. Saya harus keluar dari klub Bali United. Klub yang benar-benar saya suka. Saya banyak punya kenangan di sini,” ujar Teco.

Teco juga mengenang awal mula bergabung dengan Bali United pada 2019, setelah direkrut langsung oleh Pieter dan Yabes Tanuri. Saat itu, ia didampingi sang agen, Gabriel Budi.

“Saya benar-benar paham waktu itu. Kemudian saya kerja keras dan pada akhirnya bisa mendapat 2 piala untuk Pulau Dewata. Saya sangat senang,” bebernya.

Pelatih berusia 50 tahun itu menutup pidatonya dengan harapan agar Bali United terus berjaya meski tanpa dirinya.

“Kita tidak tahu kapan bisa bertemu lagi. Saat ketemu lagi, harus tetap bertemu dengan baik. Bali United pasti lebih jaya ke depan. Terima kasih Semeton.”

Teco dijadwalkan mendampingi Bali United untuk terakhir kalinya saat menghadapi Persebaya Surabaya di pekan penutup Liga 1 musim 2024/2025.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya…

Kepergian Teco meninggalkan kesan mendalam bagi kapten tim, Ricky Fajrin. Dalam konferensi pers seusai laga, Ricky tak kuasa menahan air mata saat mengenang kebersamaannya dengan sang pelatih.

“Enam tahun yang luar biasa dengan Coach Teco. Ada bagus dan tidak, tapi jujur lebih banyak bagusnya ketika bersama Coach Teco,” ucap Ricky.

Selama enam musim, Ricky menikmati banyak momen berharga bersama Teco, termasuk saat Bali United berjaya di Liga 1. Ia juga merasa kehilangan atas kepergian pelatih yang pernah memberikan kepercayaan besar padanya.

“Momen perpisahan pasti ada sedih. Saya mendoakan Coach Teco sukses di klub barunya nanti,” ujarnya.

Setelah kepergian Fadil Sausu, Teco menunjuk Ricky sebagai kapten tim. Kepercayaan itu menjadi bagian penting dalam perjalanan kariernya. Ricky sendiri merupakan satu dari dua pemain tersisa dari generasi awal Bali United sejak 2015.

Kekecewaan suporter Bali United tak hanya soal kekalahan. Dua gol yang dianulir VAR memicu kemarahan di tribun. Suara “Mafia! Mafia!” menggema saat wasit menganulir gol kedua yang dicetak Boris.

Kecurigaan pun menyeruak, menyebut hasil pertandingan ini berkaitan dengan upaya penyelamatan Madura United yang tengah berjuang di zona degradasi.

Teco menolak berspekulasi soal tudingan itu. Ia memilih tidak memberikan komentar tanpa bukti.

“Saya tidak bisa komentar sebelum ada bukti. Tapi menurut pandangan saya di laga tadi, wasit banyak membuat kesalahan,” ujar Teco.

Meski demikian, ia tetap menegaskan pentingnya menjaga integritas di sepakbola nasional.

“Jika terbukti harus dipenjara. Kasihan tim dan pemain yang sudah kerja keras di latihan tapi dicurangi,” tegasnya.

Dua Gol Dianulir, Suporter Lempar Botol dan Flare

Salam Perpisahan Penuh Haru dari Teco

Ricky Fajrin Menangis, Kenang Enam Tahun Bersama Teco

Teriakan ‘Mafia’ Gema di Stadion Dipta

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *