Sebanyak tiga ruangan kelas di SDN Waipei di Desa Ile Kimok, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar, Jumat (16/5/2025) pukul 13.40 Wita. Akibatnya, 145 meja hingga kursi hangus bersama buku-buku pelajaran. Selain itu, sejumlah peralatan olahraga juga ludes.
“Tiga ruangan kelas, 70 unit meja belajar, 75 kursi siswa, 4 meja guru, 4 lemari, buku pelajaran, referensi, buku cerita, 1 paket bola basket, 1 paket bola kaki, 1 paket tenis meja, 1 paket badminton, 1 paket bola volly (hangus terbakar),” kata Kasi Humas Polres Lembata, Brigpol Tommy Bartels, Sabtu (17/5/2025).
Tommy membeberkan peristiwa kebakaran itu diketahui pertama kali oleh Agustinus Nahak (38) yang tinggal tak jauh dari sekolah itu. Ia melihat dari jendela, api tengah membakar gedung utama sekolah. Sebelumnta, ruangan itu merupakan kelas, tapi tetapi dialihfungsikan jadi gudang untuk menyimpan buku-buku dan alat bantu olahraga siswa.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Agustina berlari keluar dan berteriak meminta bantuan masyarakat yang pada saat itu sedang melakukan kerja bakti sosial di gereja. “Dengan spontan warga mengambil ember dan air untuk memadamkan api di sekolah,” kata Tommy.
Sementara, Gabriel Raring (49), guru di sekolah tersebut berlari ke ruangan guru untuk menyelamatkan dokumen-dokumen penting saat api mulai membesar. Ia bersama masyarakat di sana mengamankan buku-buku administrasi dan mengeluarkan meja dan kursi.
“Diperkirakan penyebab kebakaran karena korslesting listrik arus pendek listrik. Kerugian material berkisar Rp 800 juta,” ujar Tommy.
Lantaran ruangan kelas habis terbakar, dia melanjutkan, aktivitas belajar mengajar siswa sementara akan dialihkan menggunakan ruang guru dan mes guru.
