Lombok Timur menempati posisi kedua sebagai kabupaten pengirim pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri terbanyak secara nasional. Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur, Muhammad Khairi, seusai melepas peserta magang ke Jepang, Jumat (16/5/2025).
“Kalau dilihat dari tingkatan Provinsi NTB kita di posisi keempat. Sementara Lombok Timur menempati posisi kedua pengirim PMI terbesar se Indonesia setelah Indramayu,” ungkap Khairi.
Disnakertrans Lombok Timur mencatat sebanyak 2.587 warga Lombok Timur merantau ke luar negeri. Negara tujuan terbanyak adalah Malaysia, diikuti Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi.
Khairi menjelaskan bahwa Malaysia menjadi negara tujuan utama karena memiliki kesamaan bahasa, jarak yang relatif dekat, serta jenis pekerjaan yang banyak mengandalkan fisik, seperti di sektor perkebunan sawit.
“Pekerjaan yang dibuka dan dibutuhkan di Malaysia kan lebih banyak pertanian, seperti sayur, buah maupun sawit yang kebetulan mirip dengan pekerjaan di Lombok Timur pada umumnya,” ujar Khairi.
Tingginya angka pengangguran dan jumlah penduduk yang besar di Lombok Timur menjadi salah satu faktor pendorong masyarakat untuk mencari peluang kerja ke luar negeri.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur Khairul Warisin menekankan pentingnya agen penyalur tenaga kerja untuk memperhatikan aspek perlindungan sosial. Termasuk jaminan keselamatan kerja di negara penempatan.
“Para agen ini kami harapkan memperhatikan para tenaga kerja untuk mengurus asuransi, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja supaya diuruskan di negara penempatan,” ujar bupati yang akrab disapa Iron tersebut.
Iron juga mengingatkan agar para PMI asal Lombok Timur dapat menyesuaikan diri dengan budaya dan iklim kerja di negara tujuan. Misal di Jepang yang memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi.
“Jadi masyarakat kami yang akan pergi ke Jepang harus bisa menyesuaikan diri dengan hal tersebut,” pesan Iron seusai melepas peserta magang ke Jepang di halaman kantor Disnakertrans Lombok Timur.
