Kemunculan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ibarat dua mata pisau. Di satu sisi, keberadaan AI mempermudah sebagian pekerjaan manusia. Di sisi lain, penggunaan AI juga dapat menimbulkan masalah.
Penggunaan teknologi berbasis AI seperti ChatGPT misalnya. Platform ini belakangan banyak digunakan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa saat mengerjakan tugas atau membuat karya tulis.
Dalam dunia pendidikan, penggunaan AI yang tidak bijak bisa membawa ancaman serius. Sebab, data yang diberikan oleh AI berpotensi menyuburkan praktik plagiarisme dan melanggar etika akademik.
Lantas, bagaimana cara mengetahui tulisan buatan AI atau bukan? Simak 6 cara mendeteksi tulisan buatan AI berikut ini.
Ciri utama tulisan buatan AI adalah frasa dan ide tulisan yang berulang-ulang. Manusia memiliki kemampuan untuk mengenali dan menghindari pengulangan kata. Namun, model AI tidak memiliki kemampuan untuk menyadari bentuk pengulangan tersebut.
Kata dan frasa yang berulang seringkali terkait dengan kalimat utama teks. AI akan memberikan gagasan yang berulang pada suatu teks dengan penyampaian yang sedikit berbeda dan terkesan bertele-tele.
Model bahasa AI merekam frasa dan idiom umum yang kurang bervariasi. AI biasanya menggunakannya secara berlebihan dan tidak memadai, bahkan monoton.
Walaupun tulisan terdengar alami, tetapi terkadang terasa kaku dan menggunakan kata-kata yang jarang digunakan oleh manusia pada umumnya.
Orang yang sering menggunakan AI dalam membuat tulisan akan menyadari bahwa terdapat beberapa kata yang merupakan kata ‘khas’ AI. Kata-kata ini akan muncul berulang kali pada suatu teks yang seringkali muncul secara berlebihan.
Suatu tulisan yang berisi banyak informasi yang tidak terlalu relevan dengan konteksnya biasanya merupakan hasil buatan AI. Berbeda dengan tulisan buatan manusia, biasanya memiliki konteks yang cukup kuat yang dikaitkan dengan personalisasi seperti empati.
AI cenderung memberikan informasi yang tidak disertai sumber yang akurat. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya tulisan yang menyesatkan dan meragukan. Hal ini juga mengancam keabsahan data apabila digunakan untuk membuat tulisan karya ilmiah.
Untuk mengatasi hal ini, penulis dapat memeriksa kembali fakta yang dinyatakan dalam tulisan melalui sumber terpercaya. Klaim palsu dalam tulisan dapat menimbulkan konsekuensi serius, terutama apabila tulisan yang dibuat mengenai kesehatan.
Saat ini, ada banyak alat pendeteksi AI yang tersedia secara online untuk mendeteksi tulisan buatan AI. Beberapa alat pendeteksi AI juga memiliki pemriksa plagiarisme yang dapat membantu mengidentifikasi tulisan yang dijiplak melalui sumber lain.
Beberapa platform yang dapat digunakan untuk mendeteksi AI di antaranya, GPTZero, OpenAI API Key, Writer AI Content Detector, dan ZeroGPT.
Nah, itulah 6 cara yang bisa Anda gunakan untuk mendeteksi tulisan buatan AI. Semoga bermanfaat ya infoers!