Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, melibatkan tokoh agama dan adat dalam upaya pencarian tiga korban kapal pinisi Putri Sakinah yang tenggelam di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat. Bangkai kapal tersebut juga belum ditemukan.
Adapun, tiga korban yang belum ditemukan itu adalah pelatih Tim B Sepakbola Wanita Valencia CF, Martin Carreras, dan dua anak laki-lakinya. Jenazah satu anak perempuan Martin yang hilang bersamanya sudah ditemukan pada Senin (29/12/2025).
“Kami berdoa di lokasi bersama penyelam ini untuk kita dimudahkan untuk bisa menemukan posisi kapal dan menyelamatkan paling tidak menemukan korban,” kata Laka Lena seusai menggelar pertemuan pencarian korban di Posko Operasi SAR di Labuan Bajo, Selasa (30/12/2025) malam.
Dalam pertemuan itu, Melki menginstruksikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat untuk berkoordinasi dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh adat agar dilibatkan dalam pencarian korban. Rencana Laka Lena ini sudah mendapat persetujuan Basarnas yang memimpin operasi pencarian korban.
Laka Lena berharap doa tokoh agama dan ritual adat setempat dapat memudahkan pencarian tiga korban yang masih hilang sejak Jumat (26/12/2025). “Jadi kita terapkan berbagai cara karena dengan berdoa juga mungkin mereka punya petunjuk, atau tokoh-tokoh adat juga dengan mereka terlibat bisa dapat petunjuk bisa membantu,” imbuhnya.
Uskup Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus, menemui Mar Martinez Ortuno, istri pelatih Valencia CF di Spanyol, Martin Carreras Fernando, di Kantor KSOP Labuan Bajo, Selasa (30/12/2025) sore. Mgr Maksi mendoakan Mar dan keluarganya agar kuat menghadapi musibah yang dialami keluarganya.
Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Labuan Bajo ini juga mendoakan agar proses pencarian Martin dan dua anaknya berjalan lancar. Martin sekeluarga menjadi korban kapal pinisi Putri Sakinah tenggelam di perairan Labuan Bajo, Jumat (26/12).
Martin dan dua anak laki-lakinya belum ditemukan. Satu anak perempuannya sudah ditemukan tak bernyawa. Sementara Mar dan anak bungsunya selamat dari insiden nahas tersebut.
“Uskup Labuan Bajo datang memberikan penguatan kepada keluarga. Juga melaksanakan ibadat pengakuan dosa,” ungkap Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Selasa malam.
“Uskup juga mendoakan agar korban bisa ditemukan, tim penyelamat diberi kekuatan dan proses pencarian korban berjalan lancar,” lanjut Stephanus.
Selain Mar dan keluarganya, doa yang dipimpin Mgr Maksi itu dihadiri Stephanus dan sejumlah pegawai KSOP. Hadir juga perwakilan dari sejumlah asosiasi pariwisata di Labuan Bajo. Stephanus mengatakan kehadiran Mgr Maksi merupakan dukungan moril bagi Mar dan keluarganya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Sementara itu, drone laut milik Polda NTT belum berhasil digunakan dalam dua hari terakhir proses pencarian korban kapal pinisi Putri Sakinah. Robot canggih pemantau bawah air itu tak bisa digunakan karena arus deras di lokasi kapal tenggelam.
“Drone laut belum diturunkan karena kami melihat arah arusnya cukup kuat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere selaku SAR Mission Coordinator, Fathur Rahman, di Posko Operasi SAR, di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Selasa malam.
Fathur mengatakan Tim SAR gabungan sempat mencoba menurunkan drone laut itu. Namun, upaya menggunakan alat canggih itu batal karena arus deras. Penggunaan drone laut itu menunggu arus laut agak landai.
“Kami coba menurunkan (ke laut), begitu kita mengetahui arus yang cukup keras, nah itu kita tunda,” ujar Fathur.
Sebelumnya, Kapolres Manggarai Barat AKBP Christian Kadang, mengatakan drone bawah laut itu bekerja seperti kapal selam mini tanpa awak. Drone berwarna kehitaman ini, jelas Christian, bergerak menggunakan baling-baling. Navigasinya memakai sensor dan AI untuk pemetaan atau deteksi.
“Berkomunikasi via akustik/radio, dan dikendalikan operator (via kabel/nirkabel) atau otonom untuk misi survei, inspeksi, atau pencarian di bawah air. Mengandalkan sistem propulsi efisien dan sensor canggih untuk melihat dan merasakan lingkungan laut,” jelas Christian.
Ia mengatakan alat canggih ini mampu menjelajah hingga kedalaman 300 meter. Drone itu dilengkapi dengan kamera HD/analog dan lampu LED. Memiliki daya tahan baterai sekitar 4-6 jam.
Uskup Labuan Bajo Doakan Korban Ditemukan
Robot Canggih Polri Tak Berdaya Lawan Arus Pulau Padar

Uskup Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus, menemui Mar Martinez Ortuno, istri pelatih Valencia CF di Spanyol, Martin Carreras Fernando, di Kantor KSOP Labuan Bajo, Selasa (30/12/2025) sore. Mgr Maksi mendoakan Mar dan keluarganya agar kuat menghadapi musibah yang dialami keluarganya.
Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Labuan Bajo ini juga mendoakan agar proses pencarian Martin dan dua anaknya berjalan lancar. Martin sekeluarga menjadi korban kapal pinisi Putri Sakinah tenggelam di perairan Labuan Bajo, Jumat (26/12).
Martin dan dua anak laki-lakinya belum ditemukan. Satu anak perempuannya sudah ditemukan tak bernyawa. Sementara Mar dan anak bungsunya selamat dari insiden nahas tersebut.
“Uskup Labuan Bajo datang memberikan penguatan kepada keluarga. Juga melaksanakan ibadat pengakuan dosa,” ungkap Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Selasa malam.
“Uskup juga mendoakan agar korban bisa ditemukan, tim penyelamat diberi kekuatan dan proses pencarian korban berjalan lancar,” lanjut Stephanus.
Selain Mar dan keluarganya, doa yang dipimpin Mgr Maksi itu dihadiri Stephanus dan sejumlah pegawai KSOP. Hadir juga perwakilan dari sejumlah asosiasi pariwisata di Labuan Bajo. Stephanus mengatakan kehadiran Mgr Maksi merupakan dukungan moril bagi Mar dan keluarganya.
Uskup Labuan Bajo Doakan Korban Ditemukan
Sementara itu, drone laut milik Polda NTT belum berhasil digunakan dalam dua hari terakhir proses pencarian korban kapal pinisi Putri Sakinah. Robot canggih pemantau bawah air itu tak bisa digunakan karena arus deras di lokasi kapal tenggelam.
“Drone laut belum diturunkan karena kami melihat arah arusnya cukup kuat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere selaku SAR Mission Coordinator, Fathur Rahman, di Posko Operasi SAR, di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Selasa malam.
Fathur mengatakan Tim SAR gabungan sempat mencoba menurunkan drone laut itu. Namun, upaya menggunakan alat canggih itu batal karena arus deras. Penggunaan drone laut itu menunggu arus laut agak landai.
“Kami coba menurunkan (ke laut), begitu kita mengetahui arus yang cukup keras, nah itu kita tunda,” ujar Fathur.
Sebelumnya, Kapolres Manggarai Barat AKBP Christian Kadang, mengatakan drone bawah laut itu bekerja seperti kapal selam mini tanpa awak. Drone berwarna kehitaman ini, jelas Christian, bergerak menggunakan baling-baling. Navigasinya memakai sensor dan AI untuk pemetaan atau deteksi.
“Berkomunikasi via akustik/radio, dan dikendalikan operator (via kabel/nirkabel) atau otonom untuk misi survei, inspeksi, atau pencarian di bawah air. Mengandalkan sistem propulsi efisien dan sensor canggih untuk melihat dan merasakan lingkungan laut,” jelas Christian.
Ia mengatakan alat canggih ini mampu menjelajah hingga kedalaman 300 meter. Drone itu dilengkapi dengan kamera HD/analog dan lampu LED. Memiliki daya tahan baterai sekitar 4-6 jam.






