Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyiapkan anggaran Rp 90 miliar untuk pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu diungkapkan Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen.
“Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman sudah menyiapkan uangnya Rp 90 miliar untuk pembangunan hunian tetap di tiga lokasi,” kata Anton Doni Dihen di ruang kerjanya, Selasa (30/12/2025).
Anton mengungkapkan tiga lokasi pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi yakni Kuhe, Todo, dan Kureng. Anggaran senilai Rp 90 miliar yang disiapkan Kementerian PKP diperkirakan dapat membangun 500 rumah di tiga lokasi tersebut.
Menurut Anton, pemerintah baru mengeksekusi 5 hektare dari luas lahan di Kuhe yang mencapai 20 hektare. Sementara lahan di Todo memiliki luas sekitar 20 hektare.
“Kureng lahannya sekitar 60-70 hektare. Proses di lapangan sudah berjalan. Tidak ada kendala soal penyerahan lahan,” imbuhnya.
Anton mengatakan pembangunan hunian tetap bagi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki direncanakan awal 2026. Ia menyebut pembangunan bisa diproses setelah penerbitan surat keputusan (SK) penetapan lokasi.
“Jadi, kita berharap awal tahun bisa direalisasikan. Untuk status tanah di Todo sudah bersertifikat. Tidak ada kendala soal penyerahan lahan,” pungkasnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.






