Penampilan debut Lisa BLACKPINK di MET Gala 2025 menuai sorotan tajam. Bukan hanya karena busananya yang seksi dan berani, tetapi juga karena dugaan penggunaan gambar tokoh aktivis hak-hak sipil, Rosa Parks, pada bagian underwear atau celana dalam yang dikenakannya.
Lisa tampil memukau di karpet biru MET Gala dengan busana rancangan Louis Vuitton. Penampilannya terinspirasi dari tema “Superfine: Tailoring Black Style”, penghormatan terhadap gaya black dandyism yang merepresentasikan ekspresi elegan budaya kulit hitam.
Bintang serial White Lotus 3 itu mengenakan blazer hitam berbordir, bodysuit berbahan lace, dan stocking bermotif monogram LV. Namun, perhatian publik tertuju pada detail pola renda di bagian underwear. Saat foto penampilannya diperbesar, terlihat ilustrasi wajah manusia-salah satunya disebut-sebut mirip Rosa Parks.
Isu ini memicu kontroversi hingga tagar ‘Rosa Parks underwear’ sempat menjadi trending topic di media sosial X selama gelaran MET Gala berlangsung. Banyak warganet menilai penggunaan wajah Rosa Parks di bagian intim busana sebagai tindakan yang tidak pantas.
“Siapa yang berpikir itu ide bagus untuk menaruh wajah perempuan kulit hitam berpengaruh di celana dalam?” tulis salah satu pengguna X.
“Ada yang terasa aneh dengan ini. Tidak nyaman dilihat,” tulis yang lain.
“Ini sama sekali tidak menghormati,” tambah komentar lainnya.
Meski begitu, sebagian penggemar membela Lisa. Mereka menilai kesalahan bukan pada penyanyi asal Thailand itu, melainkan pada perancang busana.
“Yang harus disalahkan adalah desainer yang membuat tampilan ini. Harusnya wajah Rosa Parks ditempatkan di blazer, bukan underwear,” tulis seorang penggemar.
Dilansir dari siliconartists, perwakilan Louis Vuitton menjelaskan desain tersebut dibuat oleh seniman Amerika Serikat, Henry Taylor. Ia diajak langsung oleh Pharrell Williams untuk koleksi musim semi 2024.
Motif dalam desain itu disebut menampilkan potret sejumlah tokoh yang berpengaruh dalam kehidupan sang seniman. Namun, hingga kini Louis Vuitton belum mengonfirmasi apakah wajah yang ditampilkan benar milik Rosa Parks.
Sebagai informasi, Rosa Parks adalah simbol penting dalam sejarah perjuangan hak-hak sipil di Amerika Serikat, khususnya masyarakat kulit hitam. Ia dikenal luas setelah menolak memberikan kursinya di bus kepada penumpang kulit putih pada 1955.
Aksinya itu memicu gerakan boikot bus Montgomery yang kemudian menjadi titik balik penting dalam sejarah hak-hak sipil di AS.
Kontroversi ini kembali membuka diskusi tentang sensitivitas budaya, terutama saat elemen sejarah dan simbol perjuangan digunakan dalam industri fesyen.