Enam wisatawan asal Spanyol menjadi korban tenggelamnya kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (26/12/2025) malam.
Keenam wisatawan itu merupakan satu keluarga. Mereka adalah Pelatih Tim B Wanita Valencia CF, Martin Carreras Fernando, bersama istri dan empat anaknya yang berusia 7 hingga 12 tahun, terdiri atas dua laki-laki dan dua perempuan. Hingga kini, Martin dan tiga anaknya belum ditemukan. Sementara sang istri, Mar Martinez Ortuno, serta putri bungsu mereka yang berusia tujuh tahun berhasil selamat.
Kapal tenggelam di selat sempit yang memisahkan Pulau Padar bagian timur dengan Pulau Rinca, dua dari tiga pulau terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo. infoBali menyusuri lokasi tersebut bersama Tim SAR gabungan saat operasi pencarian berlangsung, Minggu (28/12/2025), dengan menumpang kapal RIB milik Polri.
Mulut selat di sisi utara Pulau Padar berjarak sekitar 5 kilometer ke arah timur dari Pos Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Padar milik Balai Taman Nasional Komodo (BTNK). Pos tersebut berada di bagian utara Pulau Padar dan menjadi lokasi Padar Heritage Conservation (PHC).
Pos ini juga menjadi tempat tinggal sementara personel Tim SAR gabungan yang beberapa hari terakhir melakukan pencarian terhadap Martin dan tiga anaknya. Di sekitar area penginapan, sejumlah komodo tampak berkeliaran di luar pagar.
Selat tersebut memiliki panjang sekitar lima kilometer dengan lebar 400 hingga 500 meter. Di bagian utara, selat terlihat lebih sempit dan melebar ke arah selatan.
“Lebarnya sekitar 500 meter,” kata Ketua Persatuan Penyelam Profesional Komodo (P3Kom), Marselinus Betong, di Pulau Padar, Minggu (28/12/2025).
Marselinus bersama sejumlah penyelam profesional melakukan penyelaman hingga kedalaman 27 meter di lokasi tersebut untuk mencari korban dan bangkai kapal. Namun, hingga saat ini hasil pencarian masih nihil.
Dari kejauhan, selat itu tampak tenang. Namun, saat kapal memasuki area selat, arus laut terlihat cukup deras. Saat itu tidak terdapat gelombang tinggi. Beberapa kali kapal RIB harus bermanuver untuk menghindari kuatnya arus.
Personel Tim SAR gabungan menunjukkan titik lokasi kapal yang ditumpangi Martin sekeluarga tenggelam. Lokasi itu berada hanya beberapa ratus meter setelah kapal memasuki selat dari arah Pulau Komodo, yang dipisahkan selat dengan Pulau Padar bagian utara.
“Di situ lokasi tenggelamnya,” kata seorang anggota Polairud sambil menunjuk titik kejadian.
Di sisi kiri dan kanan selat, terlihat sejumlah tebing dengan Pulau Padar yang menjulang tinggi. Pada musim hujan seperti saat ini, Pulau Padar yang biasanya gersang tampak hijau tertutup rerumputan.
infoBali mengikuti proses pencarian mulai pukul 14.15 Wita, yang merupakan sesi kedua pencarian Tim SAR gabungan. Sesi pertama dilakukan sejak pagi hingga waktu istirahat siang.
Pada sesi kedua, lima kapal RIB dikerahkan. Kapal milik Polri dan Basarnas menyusuri sepanjang selat untuk mencari korban. Sejumlah petugas menggunakan teropong untuk memantau objek di kejauhan.
Beberapa kapal lain disiagakan di titik-titik tertentu. Personel juga melakukan penyelaman di beberapa lokasi. Hingga pencarian dihentikan, Martin dan tiga anaknya belum ditemukan. Bangkai kapal pun belum terlihat. Seluruh personel kemudian kembali ke pos.
Pencarian terhadap korban dijadwalkan kembali dilaksanakan pada Senin (29/12/2025) atau hari keempat operasi pencarian.
Diketahui, kapal pinisi Putri Sakinah tenggelam di Selat Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 Wita. Kapal tersebut berangkat dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar. Baru sekitar 30 menit berlayar, kapal mengalami mati mesin dan kemudian tenggelam akibat diterjang gelombang.
Terdapat 11 orang di atas kapal wisata tersebut. Selain Martin sekeluarga yang berjumlah enam orang, terdapat empat kru kapal dan satu pemandu wisata. Sebanyak tujuh orang berhasil dievakuasi, yakni kru kapal, pemandu wisata, istri Martin, dan putri bungsunya.
Empat korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang adalah Martin dan tiga anaknya, yakni Martines Ortuno Maria Lia, Martin Garcia Mateo, dan Martinez Ortuno Enriquejavier.
Nahkoda kapal, Lukman, mengungkapkan Martin dan tiga anaknya terjebak di dalam kabin yang berada di lambung kapal saat insiden terjadi. Mereka tidak dapat keluar karena kapal terus tenggelam ke dalam laut.
Sementara itu, istri Martin dan putri bungsunya berada di kabin atas. Keduanya berhasil keluar dan menyelamatkan diri menggunakan sekoci bersama kru kapal dan pemandu wisata.
Arus Deras dalam Selat
Proses Pencarian Korban
Kronologi Kapal Tenggelam

Dari kejauhan, selat itu tampak tenang. Namun, saat kapal memasuki area selat, arus laut terlihat cukup deras. Saat itu tidak terdapat gelombang tinggi. Beberapa kali kapal RIB harus bermanuver untuk menghindari kuatnya arus.
Personel Tim SAR gabungan menunjukkan titik lokasi kapal yang ditumpangi Martin sekeluarga tenggelam. Lokasi itu berada hanya beberapa ratus meter setelah kapal memasuki selat dari arah Pulau Komodo, yang dipisahkan selat dengan Pulau Padar bagian utara.
“Di situ lokasi tenggelamnya,” kata seorang anggota Polairud sambil menunjuk titik kejadian.
Di sisi kiri dan kanan selat, terlihat sejumlah tebing dengan Pulau Padar yang menjulang tinggi. Pada musim hujan seperti saat ini, Pulau Padar yang biasanya gersang tampak hijau tertutup rerumputan.
infoBali mengikuti proses pencarian mulai pukul 14.15 Wita, yang merupakan sesi kedua pencarian Tim SAR gabungan. Sesi pertama dilakukan sejak pagi hingga waktu istirahat siang.
Pada sesi kedua, lima kapal RIB dikerahkan. Kapal milik Polri dan Basarnas menyusuri sepanjang selat untuk mencari korban. Sejumlah petugas menggunakan teropong untuk memantau objek di kejauhan.
Beberapa kapal lain disiagakan di titik-titik tertentu. Personel juga melakukan penyelaman di beberapa lokasi. Hingga pencarian dihentikan, Martin dan tiga anaknya belum ditemukan. Bangkai kapal pun belum terlihat. Seluruh personel kemudian kembali ke pos.
Pencarian terhadap korban dijadwalkan kembali dilaksanakan pada Senin (29/12/2025) atau hari keempat operasi pencarian.
Arus Deras dalam Selat
Proses Pencarian Korban

Diketahui, kapal pinisi Putri Sakinah tenggelam di Selat Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 Wita. Kapal tersebut berangkat dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar. Baru sekitar 30 menit berlayar, kapal mengalami mati mesin dan kemudian tenggelam akibat diterjang gelombang.
Terdapat 11 orang di atas kapal wisata tersebut. Selain Martin sekeluarga yang berjumlah enam orang, terdapat empat kru kapal dan satu pemandu wisata. Sebanyak tujuh orang berhasil dievakuasi, yakni kru kapal, pemandu wisata, istri Martin, dan putri bungsunya.
Empat korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang adalah Martin dan tiga anaknya, yakni Martines Ortuno Maria Lia, Martin Garcia Mateo, dan Martinez Ortuno Enriquejavier.
Nahkoda kapal, Lukman, mengungkapkan Martin dan tiga anaknya terjebak di dalam kabin yang berada di lambung kapal saat insiden terjadi. Mereka tidak dapat keluar karena kapal terus tenggelam ke dalam laut.
Sementara itu, istri Martin dan putri bungsunya berada di kabin atas. Keduanya berhasil keluar dan menyelamatkan diri menggunakan sekoci bersama kru kapal dan pemandu wisata.






