Ada Bibit Siklon Tropis 96S, Waspada Hujan Lebat-Gelombang Tinggi di Bali-NTB

Posted on

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi terbentuknya bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). BMKG mengimbau warga di pesisir perairan selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT mewaspadai dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga gelombang tinggi.

“BMKG menekankan agar masyarakat pesisir berhati-hati terhadap gelombang tinggi yang bisa mencapai lebih dari 2,5 meter di perairan selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Sabtu (27/12/2025), dikutip dari infoNews.

Guswanto juga mengimbau agar warga di daratan mewaspadai hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan banjir, longsor, dan pohon tumbang. Selain itu, nelayan dan pelaku transportasi laut diminta agar menunda aktivitas jika kondisi gelombang berbahaya.

“Pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Agar masyarakat tetap terus update informasi cuaca secara berkala dari BMKG,” imbuhnya.

Sebelumnya, BMKG menyebut ada bibit siklon tropis baru yang diberi nama 96S terbentuk di Samudra Hindia sebelah selatan NTB pada Kamis (25/12) dini hari. Bibit siklon tropis tersebut berpotensi memicu cuaca ekstrem.

BMKG menyebut kecepatan angin maksimumnya 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1003 hPa. Pengamatan citra satelit terakhir menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif di sekitar pusat sirkulasi, tapi masih belum terorganisasi dengan baik dan masih sporadis di sebelah utara pusat sistem.

“Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan sistem ini cenderung persisten, dan akan mengalami sedikit peningkatan kecepatan angin pada 24-48 jam ke depan ditandai dengan sirkulasi yang semakin tertutup dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot, terutama di utara pusat sirkulasi dengan arah pergerakan ke arah timur-tenggara,” ujar BMKG dalam keterangannya, Jumat (26/12).

Menurut BMKG, bibit siklon tersebut akan bergerak berbalik arah ke barat laut hingga barat pada 48-72 jam. Secara umum, menurut BMKG, potensi bibit siklon tropis 96S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan dalam kategori rendah.

Berikut daftar wilayah yang diprediksi terdampak bibit siklon tropis 96S:

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya

Bibit Siklon Tropis 96S

Sebelumnya, BMKG menyebut ada bibit siklon tropis baru yang diberi nama 96S terbentuk di Samudra Hindia sebelah selatan NTB pada Kamis (25/12) dini hari. Bibit siklon tropis tersebut berpotensi memicu cuaca ekstrem.

BMKG menyebut kecepatan angin maksimumnya 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1003 hPa. Pengamatan citra satelit terakhir menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif di sekitar pusat sirkulasi, tapi masih belum terorganisasi dengan baik dan masih sporadis di sebelah utara pusat sistem.

“Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan sistem ini cenderung persisten, dan akan mengalami sedikit peningkatan kecepatan angin pada 24-48 jam ke depan ditandai dengan sirkulasi yang semakin tertutup dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot, terutama di utara pusat sirkulasi dengan arah pergerakan ke arah timur-tenggara,” ujar BMKG dalam keterangannya, Jumat (26/12).

Menurut BMKG, bibit siklon tersebut akan bergerak berbalik arah ke barat laut hingga barat pada 48-72 jam. Secara umum, menurut BMKG, potensi bibit siklon tropis 96S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan dalam kategori rendah.

Berikut daftar wilayah yang diprediksi terdampak bibit siklon tropis 96S:

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya

Bibit Siklon Tropis 96S