Pernikahan Juragan Sembako Viral, Seserahan Mobil hingga Emas 30 Gram

Posted on

Bukan hanya gaun dan riasan pengantin yang mencuri perhatian. Sebuah prosesi pernikahan di Jakarta Utara mendadak viral setelah iring-iringan seserahannya menampilkan mobil Mazda merah mengilap, terinspirasi tradisi megah dari Pati, Jawa Tengah.

Momen tersebut diunggah akun TikTok @sinartelur dan langsung menyedot perhatian warganet. Dalam video itu, tampak sebuah mobil sedan Mazda berwarna merah menjadi bagian dari seserahan yang diarak menuju kediaman pengantin wanita.

Mobil tersebut dihias dengan dekorasi bunga di bagian kap depan. Prosesi pernikahan yang mengusung konsep adat Jawa modern ini berlangsung meriah dengan kehadiran keluarga besar yang membawa berbagai hantaran dalam kotak kaca bernuansa estetis.

“🗣️ : mau seserahan apa dek? 👩 : mau kaya orang Pati mas,” tulis keterangan video akun TikTok @sinartelur.

Selain mobil mewah, seserahan lain yang dibawa juga terbilang beragam dan fungsional. Tampak hasil bumi seperti bawang merah dan padi yang dipikul dalam iring-iringan. Pengantin pria yang mengenakan beskap putih terlihat memimpin barisan menuju kediaman pengantin wanita, diiringi alunan musik dari tim hiburan yang telah disiapkan.

Unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 6,7 juta kali dan menuai beragam komentar warganet.

“Selamat menikmati hidup yg sesungguhnya 😂🗿,” tulis akun @ヘリ 💫.

“Ya Allah lancarkanlah rejeki jodohku,” timpal akun @Llalaa👀.

“Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad,” ujar akun @PESAN KUSUS⚠️.

siliconartists menghubungi pengantin pria, Eko Setiawan, yang akrab disapa Eko. Pria asal Jakarta Utara ini sehari-hari mengelola usaha agen telur, beras, dan sembako. Ia membagikan kisah di balik seserahan mewah yang diberikan kepada sang istri, Elly Kurniati (22 tahun).

Pernikahan Eko dan Elly digelar pada 30 November 2025 di Jakarta Utara dengan mengusung adat campuran Jawa, Sunda, dan Madura. Eko menjelaskan, seserahan mewah mulai dari hasil bumi hingga mobil Mazda 3 Hatchback diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada istrinya yang telah menemaninya sejak nol.

“Mahar sesuai tanggal pernikahan Tanggal 30 (LM 30gr), Bulan 11 (Perhiasan Emas 11gr), Tahun 2025 (Uang Tunai Rp. 2.025.000) dan seserahan yang lengkap semua ada. Hasil Bumi contohnya padi, pisang, kelapa, bawang, sayur2an, hewan ternak, kambing dan ayam, peralatan dapur, perlengkapan kebutuhan wanita, perlengkapan kamar, kasur, dipan, lemari, meja rias, kendaraan, motor PCX dan mobil Mazda 3 Hatchback,” kata Eko kepada siliconartists.

Bagi Eko, semua itu merupakan pemenuhan janji kepada dirinya sendiri. “Kenapa mahar dan seserahan bisa sebanyak itu? karena saya benar-benar merasa sangat beruntung dan bangga mempunyai istri yang mampu nemenin saya dari 0 kuat ngejalanin prosesnya, ga malu sedikit pun saat kita masih ada di bawah, jadi saya harus memuliakan wanita itu dan saya pernah janji ke diri saya sendiri jika dia ada di proses saya jadi dia harus ada di masa jaya saya,” tuturnya.

Hubungan Eko dan Elly bukanlah cinta kilat. Keduanya telah menjalin hubungan selama delapan tahun sejak pertama kali bertemu saat duduk di bangku SMP pada 2017. Meski sempat bersekolah di SMK yang berbeda, hubungan mereka tetap bertahan hingga lulus di tengah pandemi COVID-19.

“Saya kenal dan memulai hubungan dari pertama masuk smp 2017 kelas 7 kita satu kelas sampai lulus, setelah itu SMK kita beda sekolah tapi masih tetap berhubungan sampai lulus SMK kita lulus pas covid-19, setelah lulus dari SMK istri saya bekerja di rumah sakit, karena nyari kerja susah ditambah lagi pandemi, saya sempat jadi ojek online dan mengumpulkan modal untuk membuka usaha,” ungkap Eko.

Berbekal hasil mengojek dan dukungan orang tua yang berlatar belakang pedagang, Eko kemudian membuka usaha sembako. Tahun pertama menjadi masa paling berat dalam merintis usaha tersebut. Namun, dukungan Elly menjadi penyemangat utama hingga akhirnya Eko meminta Elly berhenti bekerja dan membantunya mengelola toko.

“Satu tahun pertama jualan benar-benar diuji dan merasakan yang namanya merintis susahnya nyari pelanggan sempet hampir nyerah tapi istri saya terus memberi support dan semangat alhamdulillah penjualan terus meningkat. Akhirnya kita ngejalanin usaha berdua yang sekarang sudah berjalan empat tahun dan mempunyai satu cabang dan lima karyawan,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Eko mengungkap alasan di balik seserahan yang terinspirasi tradisi di Pati. “Sempat lihat di Pati seserahannya hedon-hedon, terus ibu saya orang Sunda pengen ikut adatnya seserahannya banyak semua ada, jadi ya begitu jadinya,” tutupnya.

Konfirmasi siliconartists

Kisah Perjuangan Sejak SMP

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

siliconartists menghubungi pengantin pria, Eko Setiawan, yang akrab disapa Eko. Pria asal Jakarta Utara ini sehari-hari mengelola usaha agen telur, beras, dan sembako. Ia membagikan kisah di balik seserahan mewah yang diberikan kepada sang istri, Elly Kurniati (22 tahun).

Pernikahan Eko dan Elly digelar pada 30 November 2025 di Jakarta Utara dengan mengusung adat campuran Jawa, Sunda, dan Madura. Eko menjelaskan, seserahan mewah mulai dari hasil bumi hingga mobil Mazda 3 Hatchback diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada istrinya yang telah menemaninya sejak nol.

“Mahar sesuai tanggal pernikahan Tanggal 30 (LM 30gr), Bulan 11 (Perhiasan Emas 11gr), Tahun 2025 (Uang Tunai Rp. 2.025.000) dan seserahan yang lengkap semua ada. Hasil Bumi contohnya padi, pisang, kelapa, bawang, sayur2an, hewan ternak, kambing dan ayam, peralatan dapur, perlengkapan kebutuhan wanita, perlengkapan kamar, kasur, dipan, lemari, meja rias, kendaraan, motor PCX dan mobil Mazda 3 Hatchback,” kata Eko kepada siliconartists.

Bagi Eko, semua itu merupakan pemenuhan janji kepada dirinya sendiri. “Kenapa mahar dan seserahan bisa sebanyak itu? karena saya benar-benar merasa sangat beruntung dan bangga mempunyai istri yang mampu nemenin saya dari 0 kuat ngejalanin prosesnya, ga malu sedikit pun saat kita masih ada di bawah, jadi saya harus memuliakan wanita itu dan saya pernah janji ke diri saya sendiri jika dia ada di proses saya jadi dia harus ada di masa jaya saya,” tuturnya.

Hubungan Eko dan Elly bukanlah cinta kilat. Keduanya telah menjalin hubungan selama delapan tahun sejak pertama kali bertemu saat duduk di bangku SMP pada 2017. Meski sempat bersekolah di SMK yang berbeda, hubungan mereka tetap bertahan hingga lulus di tengah pandemi COVID-19.

“Saya kenal dan memulai hubungan dari pertama masuk smp 2017 kelas 7 kita satu kelas sampai lulus, setelah itu SMK kita beda sekolah tapi masih tetap berhubungan sampai lulus SMK kita lulus pas covid-19, setelah lulus dari SMK istri saya bekerja di rumah sakit, karena nyari kerja susah ditambah lagi pandemi, saya sempat jadi ojek online dan mengumpulkan modal untuk membuka usaha,” ungkap Eko.

Berbekal hasil mengojek dan dukungan orang tua yang berlatar belakang pedagang, Eko kemudian membuka usaha sembako. Tahun pertama menjadi masa paling berat dalam merintis usaha tersebut. Namun, dukungan Elly menjadi penyemangat utama hingga akhirnya Eko meminta Elly berhenti bekerja dan membantunya mengelola toko.

“Satu tahun pertama jualan benar-benar diuji dan merasakan yang namanya merintis susahnya nyari pelanggan sempet hampir nyerah tapi istri saya terus memberi support dan semangat alhamdulillah penjualan terus meningkat. Akhirnya kita ngejalanin usaha berdua yang sekarang sudah berjalan empat tahun dan mempunyai satu cabang dan lima karyawan,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Eko mengungkap alasan di balik seserahan yang terinspirasi tradisi di Pati. “Sempat lihat di Pati seserahannya hedon-hedon, terus ibu saya orang Sunda pengen ikut adatnya seserahannya banyak semua ada, jadi ya begitu jadinya,” tutupnya.

Konfirmasi siliconartists

Kisah Perjuangan Sejak SMP

Gambar ilustrasi