Pergelaran seni dan budaya khas daerah digelar di Eks Pelabuhan Buleleng pada malam pergantian tahun 2025 ke 2026. Acara malam pergantian tahun ini tidak diisi pesta gembang api maupun hura-hura.
Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, mengatakan kebijakan tersebut sejalan dengan imbauan pemerintah agar masyarakat merayakan malam tahun baru secara sederhana, aman, dan menjaga ketertiban umum. Selain itu, langkah ini juga sebagai wujud empati terhadap masyarakat di daerah lain yang dilanda bencana.
“Jadi begini, kan ada imbauan untuk tidak merayakan dengan pesta kembang api. Pergantian tahunnya nanti kami isi dengan pagelaran budaya, kesenian tradisional khas Buleleng,” kata Sutjidra, Kamis (25/12/2025).
Menurut Sutjidra, sejumlah kesenian tradisional akan dipentaskan untuk menciptakan suasana yang sejuk dan kondusif di malam pergantian tahun. Salah satunya adalah penampilan gong kebyar yang menjadi ikon seni budaya Buleleng.
“Ini buat sejuk, nantinya gong kebyar kami pentaskan supaya tidak ada kegiatan yang hura-hura,” ujar Sutjidra.






