Sebanyak 30.709 penumpang naik via Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, selama tujuh hari menjelang Natal, tepatnya mulai 18 hingga 24 Desember 2025. Arus keberangkatan tercatat lebih tinggi dibanding kedatangan atau turun kapal, yakni 21.027 penumpang.
Jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang ini tercatat dalam Rekapitulasi Pergerakan Penumpang Periode Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Sanur. Lonjakan tertinggi terjadi pada 22 Desember dengan jumlah penumpang naik sebanyak 5.077 orang.
Meski begitu, Ketua Wilayah Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Pelabuhan Sanur, Warsita, mengungkapkan perkembangan penumpang tidak menunjukkan peningkatan signifikan. Jika dibandingkan tahun lalu, data terkini termasuk stagnan.
“Kalau dari tahun lalu, masih stabil. Nggak tahu nanti menjelang tahun barunya. Kenapa nggak terjadi peningkatan? Karena berita cepat menyebar, bencana di Sumatera, cuaca ekstrem kan masalahnya,” jelas Warsita ketika ditemui infoBali di kantornya, Kamis (25/12/2025).
Hingga saat ini, kegiatan operasional Pelabuhan Sanur berjalan normal tanpa perubahan. Keberangkatan mulai pukul 07.00 Wita dan kedatangan terakhir pukul 17.00 Wita.
“Sejauh ini masih sesuai jadwal. Tetapi, dari kami setiap satu bulan pasti ada perubahan. Kan kami kaji, kapal yang aktif kami naikkan, yang nggak kami turunkan. Tiap satu bulan pertemuan dengan stakeholder,” ujar Warsita.
Warsita menjelaskan armada dalam kondisi baik, pelayanan pun tidak menemui hambatan. Satu-satunya halangan dalam operasional kapal adalah cuaca. Otoritas pelabuhan berpatokan pada prediksi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Kami berpatokan dengan BMKG karena itu data paling akurat. Kalau BMKG kasih warning, kami juga harus waspada. Kami juga kontak nelayan, cross check di lapangan juga,” terang Warsita.
Pelabuhan Sanur, tutur Warsita, melakukan pelayaran pendek 40-45 menit untuk mempermudah akses komunikasi. Selain itu, jadwal pelepasan kapal di titik kedatangan dan keberangkatan dilakukan bersamaan untuk efisiensi upaya penyelamatan apabila ada kejadian.
“Kami berharap untuk ajang tahunan ini ada peningkatan, tetapi namanya kami berusaha kan Tuhan yang menentukan. Yang penting kami aparatur pemerintah tetap waspada dan selalu menjaga pengawasan keselamatan. Bukan peningkatannya, tetapi keselamatannya,” ujar Warsita.






