Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Event lari bergengsi KUTARUN akan digelar di kawasan Kuta, Bali, pada 24-25 Januari 2025. Ajang ini diharapkan mampu membangkitkan kembali pariwisata Kuta sekaligus memperkuat citra kawasan tersebut sebagai destinasi sport tourism.
Melalui tema “Clean Air for Bali”, event ini mengampanyekan gaya hidup sehat dan berkelanjutan, serta kepedulian terhadap lingkungan. Peserta akan menikmati sensasi berlari di ruas jalan utama Kuta, Seminyak, dan Legian yang ditutup khusus selama acara. Tersedia tiga kategori lomba, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, dan 21 kilometer.
Rangkaian acara KUTARUN dimulai pada Jumat (24/1/2026), dengan kegiatan charity berupa pelepasan 150 tukik di Pantai Kuta. Kegiatan ini melibatkan anak-anak yatim piatu dan anak berkebutuhan khusus yang berlangsung pukul 06.00 Wita. Pada hari yang sama juga digelar Kids Fun Run bagi anak-anak usia 12-15 tahun.
Puncak acara berlangsung pada Sabtu (25/1/2026), dengan pelaksanaan lomba lari kategori 5K, 10K, dan 21K yang dimulai pukul 05.00 Wita. Batas waktu lari masing-masing kategori ditetapkan 1,5 jam untuk 5K, 2,5 jam untuk 10K, dan 3,5 jam untuk 21K.
Kategori 21K terbagi dalam kelas nasional, open, dan master. Sentara kategori 5K dan 10K dibuka untuk kelas nasional dan open.
Dengan harga tiket pendaftaran Rp 600 ribu, setiap peserta akan mendapatkan berbagai benefit, antara lain jersey, sport bag, bib number, tumbler, stiker, checkpoint bracelet, gantungan kunci, serta akses undian doorprize.
Ketua Panitia KUTARUN, Emmy Kalsum, menyampaikan bahwa KUTARUN tidak hanya berfokus pada olahraga, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap isu lingkungan.
“KUTARUN kami rancang sebagai kompetisi lari yang profesional sekaligus membawa pesan kepedulian lingkungan. Salah satunya melalui program charity pelepasan tukik di Pantai Kuta sebagai simbol komitmen bersama menjaga ekosistem pesisir Bali,” ujarnya.
Dukungan terhadap penyelenggaraan KUTARUN juga disampaikan oleh Komang Alit Ardana, selaku Wakil Ketua PHRI Badung sekaligus bendesa, yang menilai event olahraga berbasis lingkungan di kawasan Kuta memiliki dampak strategis bagi pariwisata dan masyarakat adat.
“Event sport tourism seperti KUTARUN memberikan dampak positif bagi pariwisata Badung, menggerakkan ekonomi lokal, serta sejalan dengan upaya menjaga keharmonisan lingkungan dan kawasan adat di Kuta,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, KUTARUN melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk kepolisian, dinas perhubungan, desa adat, dan tim medis, guna memastikan seluruh rangkaian acara berjalan aman, tertib, dan lancar.
Selain kompetisi lari, KUTARUN juga menghadirkan beragam doorprize menarik, dengan grand prize berupa mobil listrik, motor listrik, dan sepeda listrik, sebagai bentuk dukungan terhadap penggunaan transportasi ramah lingkungan.






