Rumah Singgah Denpasar Ditargetkan Beroperasi Februari 2026

Posted on

Rumah Singgah di Denpasar, Bali, ditargetkan beroperasi pada Februari 2026. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Denpasar menyiapkan berbagai program terpadu, salah satunya untuk menekan angka stunting di Denpasar.

Kepala DP3AP2KB Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati menjelaskan anak-anak dengan gejala kurang gizi di Denpasar akan diarahkan ke Rumah Singgah. Menurutnya, para orang tua dapat berkonsultasi lebih intens tentang stunting di Rumah Singgah.

“Kami akan ada MoU antara PKK dengan Poltekkes Denpasar, khusus gizi. Nanti kami akan membuatkan jadwal, misalnya konsultasi gizinya hari apa,” kata Sri di Rumah Singgah yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto VI F Denpasar, Senin (22/12/2025).

Sri menuturkan Rumah Singgah akan dilengkapi dengan ahli gizi, dokter, psikolog, dan lainnya. Selain menangani kasus stunting, Rumah Singgah juga memfasilitasi pendampingan psikolog, terutama terkait kesehatan mental.

“Kita tahu bahwa kasus bunuh diri di Bali sekarang ini paling tinggi di Indonesia. Misalnya, jika di sekolah dan di masyarakat ditemukan keluarga yang menunjukkan gejala ingin bunuh diri, dia bisa dirujuk ke sini,” imbuhnya.

Sri membeberkan fasilitas di Rumah Singgah terdiri dari ruang konsultasi, ruang bermain, hingga ruang edukasi. Seluruh layanan dan fasilitas tersebut bersifat gratis bagi warga Denpasar.

“Masyarakat Denpasar punya tempat pelayanan yang ramah untuk perempuan dan anak. Khususnya untuk kesehatan mental, terutama untuk menekan angka kematian, angka bunuh diri, dan sebagainya. Harapannya juga masyarakat Denpasar lebih berbahagia,” pungkasnya.