Wali Kota Kupang Christian Widodo menyebut pelaksanaan Indonesia Pasific Cultural Synergy (IPACS) mendorong pertumbuhan ekonomi kota.
Ia mengatakan sektor perhotelan, restoran, dan UMKM ikut terdampak positif dengan kedatangan delegasi dari 13 negara.
“Kami bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk kegiatan ini. Karena dengan adanya kegiatan kebudayaan internasional di Kota Kupang, ini menumbuhkan ekonomi di Kota Kupang. Jadi di restoran penuh, hotel-hotel juga penuh dan UMKM juga laku,” ujar Christian, Kamis (13/11/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Christian menambahkan, IPACS juga membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan.
“Jadi kegiatan kebudayaan ini menjadi pintu masuk untuk kerja sama di berbagai bidang, salah satunya kita bisa kerja sama di bidang pendidikan,” katanya.
Ia menyebut, beberapa kerja sama yang dijajaki mencakup program pertukaran pelajar dan beasiswa dengan Timor Leste serta Darwin, Australia.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan IPACS akan menjadi agenda rutin Kemenbud.
“Kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut karena Indonesia juga merupakan bagian dari Pasifik,” ujarnya di Kupang.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi modal budaya untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik sekaligus mempromosikan budaya NTT.
“Ini juga menjadi promosi budaya terutama yang ada di NTT. Baik itu tenunan dengan motif yang banyak sampai delapan ratusan lebih,” katanya.
Fadli menambahkan, para delegasi menikmati kuliner, tarian, dan musik khas NTT yang memiliki kemiripan dengan budaya negara Pasifik.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi Kemenbud yang menunjuk NTT sebagai tuan rumah IPACS.
“Kami patut apresiasi Kementerian Kebudayaan yang telah menginisiasi acara luar biasa ini,” ujarnya.
Menurutnya, para delegasi menilai Indonesia, khususnya NTT, memiliki kedekatan dengan budaya Pasifik.
“Mereka ternyata merasa Indonesia khususnya ada rill Pasifiknya,” pungkasnya.
