Skandal tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia berbuntut panjang. Ketujuh penggawa Harimau Malaya itu dikabarkan bakal menuntut Asosisasi Sepakbola Malaysia (FAM) seusai dikenakan sanksi oleh FIFA. Ancaman itu disiapkan karena mereka kehilangan mata pencaharian.
“Diketahui bahwa pengacara di luar negeri sedang berdiskusi dengan ketujuh pemain tersebut untuk mempertimbangkan gugatan ganti rugi kepada FAM atas kesalahan teknis yang telah mereka konfirmasi sendiri,” kata seorang sumber seperti dikutip infoSport dari Harian Metro, Selasa (11/11/2025).
“Mereka (ketujuh pemain) dapat melakukan itu dan itu tidak mengherankan karena pekerjaan mereka hilang akibat skorsing tersebut,” imbuhnya.
Adapun tujuh pesepakbola yang bermasalah dalam skandal naturalisasi Timnas Malaysia, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
“Langkah untuk menuntut ganti rugi adalah agar mereka dapat membersihkan nama baik mereka. Ini penting bagi mereka untuk menemukan klub baru setelah masa skorsing berakhir,” imbuh sumber itu.
Seperti diketahui, FIFA menolak banding FAM terkait kasus naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia. FIFA pun menghukum FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc (Rp 7,3 miliar).
FIFA menyatakan FAM telah melanggar pasal pemalsuan dalam naturalisasi tujuh pemain. Berdasarkan dokumen yang dikirimkan ke FIFA, FAM mengeklaim leluhur para pemain itu berasal dari Malaysia.
Namun, setelah diselidiki, FIFA menemukan fakta bahwa tidak ada satu pun leluhur ketujuh pemain itu yang memiliki darah Malaysia. Melainkan tetap berasal dari Argentina, Brasil, Spanyol, hingga Belanda.
Tak hanya sanksi denda, FIFA juga memberi sanksi larangan bermain selama 12 bulan untuk ketujuh pesepakbola yang dinilai bermasalah itu. Selain itu, mereka juga didenda 2 ribu Swiss Franc (Rp 41 juta).
Walhasil, hukuman itu membuat nasib para pemain menjadi gelap. Beberapa di antaranya bahkan langsung diputus kontrak oleh klubnya.
FAM belakangan telah mengakui ada kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen ke FIFA dan kini menggelar investigasi independen untuk mencari tahu penyebabnya. FAM juga mengajukan banding lagi ke tingkat arbitrase setelah banding atas sanksi itu ditolak oleh FIFA.
Artikel ini telah tayang di infoSport. Baca selengkapnya
“Langkah untuk menuntut ganti rugi adalah agar mereka dapat membersihkan nama baik mereka. Ini penting bagi mereka untuk menemukan klub baru setelah masa skorsing berakhir,” imbuh sumber itu.
Seperti diketahui, FIFA menolak banding FAM terkait kasus naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia. FIFA pun menghukum FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc (Rp 7,3 miliar).
FIFA menyatakan FAM telah melanggar pasal pemalsuan dalam naturalisasi tujuh pemain. Berdasarkan dokumen yang dikirimkan ke FIFA, FAM mengeklaim leluhur para pemain itu berasal dari Malaysia.
Namun, setelah diselidiki, FIFA menemukan fakta bahwa tidak ada satu pun leluhur ketujuh pemain itu yang memiliki darah Malaysia. Melainkan tetap berasal dari Argentina, Brasil, Spanyol, hingga Belanda.
Tak hanya sanksi denda, FIFA juga memberi sanksi larangan bermain selama 12 bulan untuk ketujuh pesepakbola yang dinilai bermasalah itu. Selain itu, mereka juga didenda 2 ribu Swiss Franc (Rp 41 juta).
Walhasil, hukuman itu membuat nasib para pemain menjadi gelap. Beberapa di antaranya bahkan langsung diputus kontrak oleh klubnya.
FAM belakangan telah mengakui ada kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen ke FIFA dan kini menggelar investigasi independen untuk mencari tahu penyebabnya. FAM juga mengajukan banding lagi ke tingkat arbitrase setelah banding atas sanksi itu ditolak oleh FIFA.
Artikel ini telah tayang di infoSport. Baca selengkapnya






