Wakil Gubernur Bali Siapkan Dana Bantuan untuk IFSC Climbing World Cup

Posted on

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta ingin mengalokasikan dana bantuan melalui APBD untuk perhelatan International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup. Hal itu akan dia lakukan jika Bali diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing tersebut pada tahun-tahun mendatang.

Hal itu diungkapkan Giri Prasta saat memberi sambutan dalam acara gala lunch IFSC Climbing World Cup 2025 di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (1/5/2025). Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid dan ratusan atlet panjat tebing yang akan berlaga dalam ajang IFSC Climbing World Cup 2025.

“Besar harapan kami tahun depan lagi event-event seperti panjat tebing internasional ini, kalau memungkinkan, kami siap di Bali untuk jadi tuan rumah dan kami akan masukkan ke APBD untuk memberikan kekuatan dan support,” kata Giri.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, dia berujar, mendukung terselenggaranya IFSC Climbing World Cup 2025 di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, pada 2-4 Mei 2025. Ia berharap para atlet dari negara lain yang mengikuti kompetisi panjat tebing sedunia itu dapat menikmati pariwisata di Pulau Dewata.

“Adanya panjat tebing dunia di Bali kami pastikan inilah bagian dari promosi pariwisata. Karena kami hidup di Bali ini yang 85 persen pendapatannya dari pariwisata,” imbuh mantan bupati Badung dua periode itu.

IFSC World Cup 2025 diikuti 241 peserta dari 32 negara, termasuk Inggris, Jepang, Italia, Amerika Serikat, hingga China. Adapun, Indonesia akan diwakili 30 atlet yang dua di antaranya berasal dari Bali.

Sebelumnya, Ketua Umum FPTI Yenny Wahid mengungkapkan Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumah ajang IFSC Climbing World Cup 2025. Namun, dua kali helatan itu diselenggarakan di Jakarta.

Yenny mengatakan FPTI berkali-kali meyakinkan IFSC agar kompetisi panjat tebing sedunia itu digelar di luar Jakarta. Walhasil, IFSC akhirnya menyetujui dan kegiatan yang diikuti oleh atlet dari berbagai negara itu dihelat di Bali.

“Tidak mudah meyakinkan dari Federasi Internasional (IFSC) untuk bisa membawa ini keluar Jakarta karena zona Jakarta itu pasti zona nyaman,” kata Yenny di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (1/5/2025).

Menurut Yenny, Indonesia memiliki fasilitas panjat tebing bertaraf internasional sehingga dipilih sebagai tuan rumah. Ia menilai Bali sebagai destinasi pariwisata juga didukung oleh infrastruktur yang memadai.

“Ini tentunya menunjukkan Bali adalah sebuah daerah yang dianggap punya sebagai sebuah destinasi internasional dan dianggap sebagai sebuah daerah yang punya standar internasional,” tutur Yenny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *