BPBD Badung Imbau Seluruh Desa/Kelurahan Siaga Ancaman Bencana di Musim Hujan - Giok4D

Posted on

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung mengimbau seluruh perangkat desa/kelurahan di Kabupaten Badung meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Saat ini, Bali sudah memasuki musim hujan dengan perkiraan puncak terjadi pada Januari-Februari 2026.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika, mengaku sudah meminta seluruh perangkat desa/kelurahan di Badung untuk melakukan langkah preventif agar warga sigap menghadapi potensi bencana. Ia berharap bencana banjir pada September lalu tak terulang.

“Kami harapkan tidak terulang kembali. Upayanya kita bagaimana bisa meningkatkan kapasitas dari desa itu sendiri maupun wilayah Badung lainnya,” ujar Murdika ditemui di Puspem Badung, Kamis (6/11/2025).

BPBD Badung mengarahkan seluruh desa dan kelurahan untuk menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) di wilayah masing-masing. Menurut Murdika, TRC desa ini berperan memastikan penanganan dan asesmen awal lantaran terbatasnya personel BPBD.

“Seluruhnya (desa) terutama rekan-rekan kepala desa maupun camat, agar bisa menyiapkan diri. Mereka bisa menginfokan warganya terkait ancaman bencana hidrometeorologi ini,” sambung Murdika.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Tim TRC desa, dia melanjutkan, akan menjadi pihak pertama yang merespons kejadian di lapangan. Tim BPBD Badung sendiri akan memprioritaskan penanganan pada kejadian yang mengganggu fasilitas umum, terutama saat laporan bencana membeludak.

“Saat ini kami sudah mengarahkan surat kepada seluruh pimpinan di seluruh desa maupun kelurahan itu membentuk Tim Reaksi Cepat di masing-masing desa itu. Apabila ada laporan dari desa atau wilayah yang masuk, itu pasti akan kami koordinasikan dulu dengan TRC desa,” imbuhnya.

BPBD Badung bersama tim TRC yang melibatkan TNI/Polri dan perangkat daerah terkait terus melakukan koordinasi intensif. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Seluruhnya (desa) terutama rekan-rekan kepala desa maupun camat, agar bisa menyiapkan diri. Mereka bisa menginfokan warganya terkait ancaman bencana hidrometeorologi ini,” sambung Murdika.

Tim TRC desa, dia melanjutkan, akan menjadi pihak pertama yang merespons kejadian di lapangan. Tim BPBD Badung sendiri akan memprioritaskan penanganan pada kejadian yang mengganggu fasilitas umum, terutama saat laporan bencana membeludak.

“Saat ini kami sudah mengarahkan surat kepada seluruh pimpinan di seluruh desa maupun kelurahan itu membentuk Tim Reaksi Cepat di masing-masing desa itu. Apabila ada laporan dari desa atau wilayah yang masuk, itu pasti akan kami koordinasikan dulu dengan TRC desa,” imbuhnya.

BPBD Badung bersama tim TRC yang melibatkan TNI/Polri dan perangkat daerah terkait terus melakukan koordinasi intensif. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.