Hujan deras yang mengguyur wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebabkan jembatan penghubung antara Desa Montong Betok dan Desa Pringga Jurang, Kecamatan Montong Gading, terputus, Rabu (5/11/2025). Jembatan amblas setelah diterjang luapan air irigasi yang tak mampu ditampung akibat tingginya curah hujan.
“Karena air besar dan deras, jambatan ini tidak mampu menahan. Jembatan ini juga agak pendek dan agak rendah. Bahkan tanggul sawah saya juga ambruk oleh luapan air ini,” tutur Ibrahim, warga desa setempat, Rabu.
Kondisi tersebut menghambat aktivitas warga, terlebih anak-anak yang pergi ke sekolah. Mereka biasanya diantar orang tuanya dengan sepeda motor. Kini, mereka terpaksa memutar sejauh 4-5 kilometer untuk sampai ke sekolah.
“Dengan kondisi jembatan seperti ini, anak-anak bila hendak diantar ke sekolah menggunakan sepeda motor harus berkelilingan yang jauhnya berkisaran 4-5 kilometer dengan jalan kaki,” pungkasnya.
Selain kerusakan jembatan, meluapnya air irigasi tersebut juga menyebabkan lahan pertanian warga kebanjiran. Petani setempat terancam merugi.
“Air ini masuk juga ke lahan petani, semoga saja tidak tanaman petani yang rusak, sehingga tidak ada yang merugi,” kata Kepala Desa Montong Betok, Dian Asmara.
Untuk menghindari kecelakaan, jembatan kini ditutup total dan dipasangi garis polisi. “Sementara waktu jalur itu kami tutup dengan memasang police line. Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ujar Dian.
Ia telah melaporkan kondisi tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur agar segera dilakukan perbaikan. “Sudah kami koordinasikan dan laporkan ke Pemkab melalui surat, semoga secepatnya ditindaklanjuti,” harap Dian.






