Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke NTB pada September 2025. Kenaikan signifikan terjadi pada tingkat hunian hotel nonbintang atau hotel melati.
“Kalau dilihat dari jumlah tamu yang menginap, hotel nonbintang mengalami peningkatan 31,50 persen secara year on year, sedangkan hotel bintang hanya meningkat 5,90 persen secara year on year,” kata Kepala BPS NTB Wahyudin seusai rilis data pariwisata di kantornya, Senin (3/11/2025).
Menurut Wahyudin, wisatawan mancanegara lebih banyak memilih hotel nonbintang dibanding hotel berbintang. Tamu asing yang menginap di hotel nonbintang tercatat 78.085 orang. Sedangkan tamu domestik yang menginap di nonbintang hanya 58.300 orang
“Berbanding terbalik, tamu domestik lebih banyak menginap di hotel bintang, yakni 71.674 orang, sedangkan turis hanya 49 ribu orang,” sambungnya.
Dari sisi indikator perhotelan menurut kabupaten/kota secara bulanan, BPS mencatat Lombok Tengah menjadi kabupaten dengan tingkat penghunian kamar (TPK) tertinggi, yakni sebesar 51,65 persen. Hal ini disebabkan banyaknya wisatawan yang datang untuk menyaksikan ajang MotoGP.
Selain Lombok Tengah, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara juga didominasi di Lombok Utara sebesar 45,91 persen. Kemudian disusul Lombok Barat (41,20 persen), Kota Mataram (32,42 persen), Sumbawa Barat (31,28 persen), Kota Bima (25,35 persen), Sumbawa (25,25 persen), Bima (23,82 persen), Dompu (19,10 persen), dan Lombok Timur (18,43 persen).
“Rata-rata lama menginap tamu asing di hotel bintang 2,22 hari dan 1,76 hari untuk tamu domestik. Sedangkan tamu asing yang menginap di hotel nonbintang rata-rata menginap 1,89 hari, dan tamu domestik 1,16 hari,” terang Wahyudin.
Sementara itu, jumlah tamu menginap secara kumulatif mencapai 1.953.291 orang. Dengan rincian 49 persen tamu menginap di hotel bintang dan 50,85 persen hotel nonbintang.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Jika dilihat melalui Bizam, kunjungan wisman kita didominasi oleh wisman regional Eropa sebanyak 3.980 orang. Kemudian disusul wisman regional ASEAN sebanyak 3.864 orang, Asia non-ASEAN 815 orang, Oseania 337 orang, Amerika 260 orang, Afrika 63 orang, dan Timur Tengah 14 orang,” tandasnya.






