Jejak Klub Profesional di Bali Sebelum Bali United Lahir, Intip Sejarahnya

Posted on

Kehadiran Bali United membawa gairah baru dalam kontestasi sepakbola nasional. Setidaknya, kini suporter Pulau Dewata bisa berbangga memiliki klub yang mampu bersaing dengan tim-tim kuat dari Pulau Jawa.

Namun, jauh sebelum klub berjuluk Serdadu Tridatu ini berdiri, Bali sudah memiliki sejumlah tim profesional yang pernah berkiprah di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Sebut saja Gelora Dewata, Perseden Denpasar, hingga Persegi Gianyar. Sayangnya, kejayaan mereka tak bertahan lama dan kini tinggal kenangan.

Simak yuk jejak klub sepakbola di Bali selain Bali United.

Gelora Dewata adalah klub sepak bola yang didirikan tahun 1989 di Bali oleh H.M. Mislan dengan homebase di Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Cikal bakal lahirnya berasal dari tim internal Persebaya yang bernama Putra Gelora.

Puncak kejayaan Gelora Dewata saat berhasil menjadi juara Piala Liga 1993 dan menjadi runner-up Galatama musim 1993/1994. Bahkan sempat mewakili Indonesia di Piala Winners Asia. Namun akhirnya didiskualifikasi karena dokumen kepindahan salah satu legiun asing belum tuntas.

Sayangnya pada 2001, klub ini dipindahkan ke Sidoarjo dan berganti nama menjadi Gelora Putra Delta yang kemudian berganti lagi menjadi Deltras Sidoarjo.

Gelora Dewata pernah diperkuat nama-nama beken nasional seperti Erick Ibrahim, Kas Hartadi, Ida Bagus Mahayasa, Kadek Suartama, hingga Misnadi Amrizal. Sementara legiun asing juga pernah memperkuat tim ini seperti Vata Matanu Garcia dan Mbog Nyetam Jeremy.

Perseden Denpasar dibentuk tahun 1969, tapi baru bisa bersinar di dekade 90 dan 2000-an. Tim berjuluk Laskar Catur Muka ini sempat membuat sejarah dengan promosi ke kasta tertinggi liga Indonesia pada 2003.

Perseden pernah diperkuat pemain nasional seperti Yeyen Tumena, Stanley Mamuaya, dan Marwal Iskandar. Sementara pemain lokal yang ikonik seperti Wayan Sukadana, dan kapten I Komang Adnyana. Sementara pemain asingnya seperti Miro Baldo Bento, Rodrigo Ariya, dan Gbeneme Friday.

Prestasi nasional yang pernah diraihPersedenDenpasar yakni juara divisi II Perserikatan pada 1992, dan juara Liga Nusantara tahun 2016. Sementara untuk kompetisi lokal,Perseden menjadi juara di Liga 3 Bali tahun 2023, dan juara Liga 4 Regional Bali tahun 2024.

Jika Kota Denpasar memiliki Perseden, Kabupaten Gianyar pernah punya tim kebanggaan yakni Persegi Gianyar. Bukan hanya raja kandang, Persegi sempat berkiprah di Divisi Utama Liga Indonesia pada 2005 silam.

Stadion Kapten I Wayan Dipta di Desa Buruan lahir juga karena faktor Persegi yang berkiprah di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Sayangnya, Persegi hanya satu musim berada di Divisi Utama. Pada 2011, tim berjuluk Laskar Kuda Jingkrak ini bubar karena kesulitan finansial.

Persegi pernah diperkuat pemain mentereng seperti Carlos De Mello, hingga Javier Roca. Sementara putra daerah yang memperkuat Persegi di antaranya Kadek Wardana, Wayan Sukadana, hingga Wayan Kartadnya.

Setelah Persegi Gianyar tak lagi berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, gairah sepakbola Bali kembali meredup cukup lama.

Lalu pada 2010 muncullah Bali Devata yang berkompetisi di Liga Premier Indonesia (LPI) 2011 dengan menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai homebase. LPI sendiri merupakan kompetisi tandingan Liga Super.

Tak banyak gebrakan dan prestasi dari BaliDevata saat berkiprah diLPI. Namun ada satu sosok yangikonik yakniIlijaSpasojevic. Mantan pemain Timnas Indonesia dan legenda hidup Bali United ini mengawali karir di Indonesia justru di BaliDevata.

Lahir pada 2015, Bali United awalnya diolok-olok sebagai klub siluman karena bukan asli tim asal Bali.

Pelan tapi pasti, Bali United bertransformasi menjadi klub papan atas dengan menjuarai Liga Indonesia dua kali beruntun di musim 2019, dan 2021. Kekuatan finansial turut menjadi faktor penting di balik itu.

Pemain berlabel timnas pernah diboyong Bali United seperti Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, hingga Irfan Jaya. Puluhan pemain asing ikonik pernah berseragam Serdadu Tridatu, namun yang paling berkesan yakni Sylvano Comvalius.

Pemain asal Belanda ini pernah mencetak rekor dan sejarah sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim yakni 37 di tahun 2017. Pencapaian Comvalius masih bertahan hingga saat ini.

Di musim 2025/2025, Bali United hadir dengan warna baru yakni kombinasi talenta lokal dan mayoritas pemain dan pelatih asing asal Belanda.

1. Gelora Dewata

2. Perseden Denpasar

3. Persegi Gianyar

4. Bali Devata

5. Bali United

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *