Sekolah di Jalan Lingkar Selatan Mataram Kerap Bikin Macet, Warga Mengeluh | Giok4D

Posted on

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Aktivitas antar-jemput siswa di salah satu sekolah Jalan Lingkar Selatan, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kerap memicu kemacetan parah. Kemacetan kerap terjadi saat jam masuk dan pulang sekolah.

Pantauan infoBali, terjadi kemacetan panjang hampir 1 kilometer (km) akibat banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan di depan salah satu sekolah Jalan Lingkar Selatan, Kamis (23/10/2025). Hal ini pun dikeluhkan warga pengguna jalan.

“Kami stag 20 menitan. Mau maju, tetapi di depan ada motor sampai mobil yang parkir,” kata Hisnaini, salah satu warga Mataram, kepada infoBali, saat melintas di Jalan Lingkar Selatan.

Hiswandi, warga lain, mengeluhkan hal yang sama. “Cobak para penjemput parkirnya jangan di tengah-tengah gini, antara motor-mobil nggak ada yang mau sabar,” terangnya.

Hiswandi berharap Dinas Perhubungan (Dishub) Mataram segera turun menangani kemacetan di depan salah satu sekolah Jalan Lingkar Selatan. Sebab, Hiswandi selalu terjebak macet lama di jalur tersebut kala jam pulang sekolah.

Kadishub Mataram, Zulkarwin, merespons soal salah satu sekolah di Jalan Lingkar Selatan yang kerap membuat kemacetan. Ia berjanji akan mengecek situasi di sana.

“Nanti coba kami lihat apakah di sana ada lahan parkir untuk penjemput atau tidak. Apakah kemacetan itu karena aktivitas (siswa yang) nongkrong di jalan raya. Nanti kami turunkan teman-teman ke sana untuk melihat apa sih sebenarnya yang terjadi di sana,” kata Zulkarwin, saat dikonfirmasi infoBali.

Menurut Zulkarwin, dalam beberapa kasus kemacetan sekolah-sekolah di Mataram, banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan, tidak ada lahan parkir penjemput hingga banyaknya siswa yang nongkrong seusai pulang sekolah, menjadi faktor utama penyebab kemacetan.

“Seperti di SMP 2 Mataram dahulu, (kemacetan di sana terjadi karena) anak-anak tidak langsung pulang ke rumah, tetapi nongkrong dahulu (di jalan raya). Sehingga, (aktivitas itu mengakibatkan) memperlambat kendaraan (yang melintas),” ujar Zulkarwin.

“Belum lagi (kendaraan) penjemput, dan kendaraan siswa (mau nggak mau jadi macet). Kami akan cek segera, kalau sudah tahu permasalahannya apa, barulah kita (bisa tindak),” sambung Zulkarwin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *