Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Bunuh Diri Mahasiswa Unud

Posted on

Keluarga meminta polisi mengusut tuntas kasus bunuh diri mahasiswa Universitas Udayana (Unud) berinisial TAS (21). Ayah TAS, Lukas Diana Putra, mendatangi Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar dan meminta kejelasan terkait kronologi tewasnya TAS.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar I Ketut Sukadi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Lukas telah membuat aduan masyarakat (dumas) terkait penyebab kematian TAS pada Sabtu (18/10).

“Bapaknya melakukan dumas ke Polresta (Denpasar) terkait kesimpangsiuran berita terhadap anaknya,” kata Sukadi kepada infoBali, Minggu (19/10/2025).

Menurut Sukadi, Lukas menilai informasi yang beredar di media sosial mengenai jatuhnya TAS dari gedung kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud berbeda-beda. Sukadi menegaskan polisi telah menyelidiki dan menjelaskan informasi dengan tepat.

“Polresta Denpasar telah menerima dumas dan telah dilakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut,” jelas Sukadi.

Terpisah, Lukas mengatakan keluarga ingin mencari kebenaran terkait kronologi kematian TAS. Ia menilai kronologi yang beredar selama ini masih simpang siur.

“Saya ingin tahu dan pastikan kenapa misalnya anak saya jatuh? Apakah dia bunuh diri? Apakah ada kecelakaan atau unsur lain?” ujar Lukas.

Lukas menyebut pihak kampus juga belum bisa memberikan jawaban yang sesuai dia harapkan. “Saya cuma laporkan kematian anak saya agar diusut kejadian dan kronologinya biar jelas penyebab kematiannya dari lantai dua atau lantai tiga,” pungkasnya.

Sebelumnya, polisi mengungkap TAS melompat dari gedung lantai empat, bukan dari lantai dua seperti informasi yang beredar sebelumnya. TAS terjatuh di depan gedung FISIP Unud, Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10).

Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi, mengungkapkan hal itu berdasarkan keterangan saksi yang juga mahasiswa berinisial NKGA. Saat kejadian, NKGA berada di lantai empat untuk menunggu dosen bersama temannya.

“Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 08.30 Wita pada saat saksi kuliah dan sedang menunggu dosen, saksi bersama temannya inisial D duduk di teras depan kelas, lantai empat kampus diskusi tentang mata kuliah,” ungkap Sukadi, Kamis (16/10/2025) malam.

“Kurang lebih 15 menit kemudian datang korban dari arah pintu lift, dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih. Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus,” imbuhnya.

TAS juga disebut sempat duduk di kursi panjang yang berada di sisi barat kelas. Namun, karena saksi tidak mengenali TAS, ia tidak memperhatikan lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian, TAS melompat dari lantai empat. Sontak, mahasiswa lain bersama petugas keamanan kampus bergegas mengevakuasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.

Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Prof Ngoerah, TAS dalam kondisi masih sadar. Namun, lantaran mengalami pendarahan dan kesadarannya terus menurun, mahasiswa semester VII program studi Sosiologi itu dinyatakan meninggal dunia.

Polisi Sebut TAS Jatuh dari Lantai Empat

Sebelumnya, polisi mengungkap TAS melompat dari gedung lantai empat, bukan dari lantai dua seperti informasi yang beredar sebelumnya. TAS terjatuh di depan gedung FISIP Unud, Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10).

Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi, mengungkapkan hal itu berdasarkan keterangan saksi yang juga mahasiswa berinisial NKGA. Saat kejadian, NKGA berada di lantai empat untuk menunggu dosen bersama temannya.

“Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 08.30 Wita pada saat saksi kuliah dan sedang menunggu dosen, saksi bersama temannya inisial D duduk di teras depan kelas, lantai empat kampus diskusi tentang mata kuliah,” ungkap Sukadi, Kamis (16/10/2025) malam.

“Kurang lebih 15 menit kemudian datang korban dari arah pintu lift, dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih. Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus,” imbuhnya.

TAS juga disebut sempat duduk di kursi panjang yang berada di sisi barat kelas. Namun, karena saksi tidak mengenali TAS, ia tidak memperhatikan lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian, TAS melompat dari lantai empat. Sontak, mahasiswa lain bersama petugas keamanan kampus bergegas mengevakuasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.

Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Prof Ngoerah, TAS dalam kondisi masih sadar. Namun, lantaran mengalami pendarahan dan kesadarannya terus menurun, mahasiswa semester VII program studi Sosiologi itu dinyatakan meninggal dunia.

Polisi Sebut TAS Jatuh dari Lantai Empat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *