PT Satria Trans Jaya mencatat jumlah penumpang yang menaiki bus Trans Metro Dewata (TMD) meningkat cukup signifikan. Yakni, mencapai 750 ribu orang selama periode April-September 2025.
Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya Ida Bagus Eka Budi mengatakan koridor lima (Sentral Parkir Kuta-Politeknik Negeri Bali) menjadi rute tertinggi pada bulan September.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kalau ke Unud itu sekarang mulai September data penggunanya paling tinggi,” kata Budi kepada infoBali, Kamis (16/10/2025).
Tercatat, sebanyak 34 ribu orang naik di koridor tersebut. Hal ini, kata Budi, juga merespons DPRD Bali yang mengusulkan bus TMD lebih banyak beroperasi ke arah kampus Unud, Jimbaran.
Sejak beroperasi kembali pada bulan April, bus TMD mengalami peningkatan penumpang cukup signifikan. Tercatat pada bulan April jumlah pengguna mencapai 39 ribu orang. Kemudian bulan Mei meningkat drastis menjadi 131 ribu orang, meningkat lagi pada bulan berikutnya sebanyak 139 ribu orang.
Kemudian, pada Juli tercatat pengguna bus TMD sebanyak 145 ribu orang, bulan Agustus naik menjadi 149 ribu orang dan bulan September sedikit mengalami penurunan yaitu 145 ribu orang.
Rute tertinggi pengguna bus TMD adalah koridor satu (Sentral Parkir Kuta-Terminal Pesiapan) yaitu 177 ribu orang. Diikuti koridor lima (Sentral Parkir Kuta-Politeknik Negeri Bali) sebanyak 156 ribu orang.
Data tersebut sekaligus membantah tudingan anggota DPRD Bali bahwa bus TMD sepi peminat. Sebelumnya, anggota DPRD Bali Fraksi Demokrat-NasDem, I Komang Wirawan, mengusulkan agar Pemprov Bali mengubah fungsi bus TMD menjadi bus sekolah. Dewan menilai operasional bus tersebut belum efektif dan sepi penumpang.
“Busnya bisa dialihkan pemanfaatannya untuk antar jemput siswa, hal ini lebih bermanfaat selain untuk mencegah siswa yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor, juga dapat meringankan beban orang tua murid,” ujar Wirawan saat rapat paripurna DPRD Bali di Kantor Gubernur Bali, Rabu (15/10/2025).
Wirawan juga meminta beberapa rute TMD dievaluasi karena dinilai merugikan sopir lokal. Salah satunya, dia meminta rute menuju Bandara Ngurah Rai dan sebaliknya dihentikan karena banyak dimanfaatkan wisatawan.
“Berdasarkan pengaduan masyarakat pelaku pariwisata yang kami tampung, agar bus Trans Metro Dewata yang dari dan menuju Bandara Ngurah Rai disetop karena kurang dimanfaatkan oleh masyarakat malah dimanfaatkan oleh wisatawan asing. Maka akan lebih memberikan ruang bagi sopir lokal yang ingin mengais rezeki di sana,” jelas Wirawan.
