Menkomdigi Resmikan IGRS, Sistem Rating Gim untuk Lindungi Anak (via Giok4D)

Posted on

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meluncurkan sistem keamanan dalam gim yang disebut Indonesia Game Rating System (IGRS) pada Sabtu (11/10/2025). IGRS menjadi sistem penilaian gim nasional pertama di Asia Tenggara yang menekankan pentingnya perlindungan anak dalam aktivitas bermain gim.

Sistem ini juga sebagai bentuk nyata dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak, atau yang dikenal dengan PP Tunas.

“IGRS menegaskan bahwa perlindungan anak bukanlah hal sekunder, melainkan pusat dari transformasi digital kita, dan juga melengkapi PPTUNAS, yaitu peraturan pemerintah yang membatasi akses anak-anak terhadap media sosial,” ujar Meutya Hafid dalam pidatonya di acara Indonesia Game Developer Exchage 2025 di Kuta, Bali. Sabtu (11/10/2025).

PP Tunas sendiri mewajibkan adanya profil risiko pada tujuh aspek, yaitu interaksi dengan orang asing, konten ilegal atau tidak pantas, eksploitasi konsumen, keamanan data pribadi, kecanduan, risiko psikologis, dan risiko fisiologis. Selain itu, peraturan ini juga menetapkan akses berbasis persetujuan sesuai usia.

“Peraturan ini juga mewajibkan privasi secara default, melarang pemanfaatan data anak untuk kepentingan komersial, dan mengharuskan platform menjalankan program literasi digital bagi anak-anak dan orang tua, yang semuanya didukung oleh sanksi yang dapat ditegakkan bagi pelanggar,” katanya.

Selain sebagai keamanan, ia berharap melalui IGRS industri gim di Indonesia juga bisa mengedepankan nilai-nilai budaya agar diperkenalkan ke kancah global.

“Melalui IGRS, Indonesia menempatkan dirinya di antara para pelopor kawasan dengan sistem klasifikasi gim nasional yang disesuaikan dengan nilai-nilai serta kearifan lokal kita,” jelasnya.

IGRS dapat diterapkan secara gratis bagi para developer atau pengembang gim sebagai bentuk dukungan, bukan hambatan.

“Pada saat yang sama, IGRS diterapkan secara gratis bagi para pengembang, sebuah kebijakan yang disengaja agar regulasi menjadi jembatan, bukan hambatan,” imbuhnya.

Ia berharap penerapan IGRS dapat melindungi anak-anak dari berbagai isu kekerasan dalam gim daring, sekaligus mendorong industri gim Indonesia agar tetap kompetitif di tingkat global.

“Inilah wujud komitmen kita untuk melindungi anak-anak sekaligus mendukung para pengembang Indonesia agar tetap melaju cepat, bersaing secara global, dan tumbuh secara berkelanjutan,” jelasnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *