Sumbawa adalah salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki kekayaan budaya, tradisi, hingga kuliner khas. Penduduk aslinya dikenal sebagai Tau Samawa, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani jagung, padi, hingga peternak.
Dari aktivitas bertani dan kehidupan sehari-hari, lahir beragam tradisi yang masih dilestarikan hingga kini. Salah satunya adalah Mangan Barema, yaitu tradisi makan bersama setelah panen atau kegiatan sosial sebagai wujud syukur dan silaturahmi.
Dalam tradisi ini, ada satu hidangan yang tidak boleh absen, yaitu Rambarang, kuliner berkuah santan dengan cita rasa gurih dan pedas yang berbahan dasar ikan asin dan rebung.
Mangan Barema bukan sekadar makan bersama, melainkan bentuk rasa syukur masyarakat Tau Samawa atas hasil panen dan kebersamaan dalam menjalani aktivitas sosial. Tradisi ini juga menjadi sarana mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Hidangan yang disajikan biasanya khas pedesaan, sederhana, namun penuh makna. Rambarang menjadi menu utama karena dianggap mewakili cita rasa khas Sumbawa yang kuat, gurih, dan menggugah selera.
Rambarang adalah masakan tradisional berkuah santan yang berbahan dasar ikan asin, kemudian dipadu dengan sayuran seperti rebung. Biasanya dinikmati siang hari setelah panen, ketika tubuh membutuhkan energi kembali.
Kuah santan yang gurih, aroma rempah, dan sensasi asin dari ikan membuat hidangan ini terasa unik. Selain kaya cita rasa, Rambarang juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Sumbawa yang memanfaatkan bahan-bahan sederhana dari alam sekitar.
Bagi yang penasaran ingin mencoba, berikut resep tradisional Rambarang yang biasa disajikan masyarakat Sumbawa.
Bahan- bahan:
Bumbu yang dihaluskan:
Cara memasak
Itu dia resep untuk membuat makanan Rambarang khas Sumbawa. Semoga bermanfaat.
