Polisi Mulai Usut Kasus 130 Siswa Keracunan MBG di Sumbawa baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menyelidiki dugaan keracunan massal yang menimpa 130 siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Empang. Polisi memeriksa saksi dan mengambil sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengungkap penyebab kasus ini.

“Kasusnya ditindaklanjuti dengan melakukan serangkaian penyelidikan,” kata Kasat Reskrim Polres Sumbawa, AKP Dilia Pria Firmawan, dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2025).

Menurut Dilia, penyelidikan berawal dari informasi masyarakat mengenai puluhan siswa yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG.

“Setelah mendapatkan informasi ini, kami bergerak dengan melakukan interogasi,” ujarnya.

Polisi kemudian melakukan interogasi awal dengan memeriksa sejumlah saksi serta mendata jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan.

“Saksi-saksi kami periksa. Siswa keracunan yang dirawat inap dan dirawat jalan di Puskesmas Tarano dan Puskesmas Empang juga didata,” aku dia.

Untuk menelusuri sumber dugaan keracunan, polisi meninjau langsung dapur MBG di Desa Bunga Eja, Kecamatan Empang.

“Kami mendata juga menu MBG yang disajikan oleh dapur pada Selasa (16/7) yang diduga menjadi penyebab keracunan,” ungkapnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Sebagai langkah lanjutan, polisi mengambil sampel makanan dari dapur MBG. Sampel tersebut akan dikirim untuk diuji di laboratorium BPOM Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa.

“Hasil uji lab dari BPOM diperkirakan baru dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 14 hari,” imbuhnya.

“Saksi-saksi kami periksa. Siswa keracunan yang dirawat inap dan dirawat jalan di Puskesmas Tarano dan Puskesmas Empang juga didata,” aku dia.

Untuk menelusuri sumber dugaan keracunan, polisi meninjau langsung dapur MBG di Desa Bunga Eja, Kecamatan Empang.

“Kami mendata juga menu MBG yang disajikan oleh dapur pada Selasa (16/7) yang diduga menjadi penyebab keracunan,” ungkapnya.

Sebagai langkah lanjutan, polisi mengambil sampel makanan dari dapur MBG. Sampel tersebut akan dikirim untuk diuji di laboratorium BPOM Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa.

“Hasil uji lab dari BPOM diperkirakan baru dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 14 hari,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *