Atasi Sampah, BRI Beri Pelatihan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos di Bali

Posted on

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan pelatihan diversifikasi dan penguatan mutu produk pupuk kompos di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pudak Mesari, Badung, Bali, pada Sabtu (30/08/2025). Bank pelat merah itu menghadirkan pemateri dari Petani Muda Keren, sedangkan peserta pelatihan adalah pengurus dan anggota TPS3R Pudak Mesari.

Corporate Secretary BRI Dhanny mengungkapkan pelatihan diversifikasi dan penguatan mutu produk pupuk kompos bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengurus inti, operator, dan penyuluh TPS3R Pudak Mesari dalam mengelola sampah organik menjadi produk pupuk kompos yang memiliki nilai tambah. Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pupuk dan membuka peluang penguatan ekonomi melalui peningkatan nilai jual produk kompos.

Selain itu, pelatihan tersebut bertujuan mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, mendorong kolaborasi antara berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. “Pelatihan ini bermanfaat untuk menjawab tantangan kelembagaan TPS3R, yaitu bagaimana mengubah paradigma dari sekadar unit pengelolaan sampah menjadi sentra inovasi berbasis ekonomi sirkular”, ungkap Dhanny melalui keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

Menurut Dhanny, TPS3R Pudak Mesari memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk turunan dari kompos, seperti pupuk organik cair, pupuk granul, atau media tanam siap pakai yang memiliki pasar luas, baik untuk kebutuhan pertanian, perkebunan, maupun urban farming. Selain itu, mutu kompos yang dihasilkan juga perlu diperkuat agar sesuai dengan standar kualitas, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga layak dipasarkan secara lebih profesional.

“Ini bentuk upaya nyata BRI dalam mengatasi persoalan sampah dan menjadi kolaborasi nyata BRI dengan berbagai pihak terkait agar pengelolaan sampah dan diversifikasi produk pupuk kompos bisa membawa dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian desa,” imbuh Dhanny.
Para peserta pelatihan langsung menerapkan ilmu yang didapat ke tempat produksi pupuk kompos. Mereka juga dapat mengamati secara detail bagaimana mesin digunakan untuk mempercepat dan mempermudah proses pembuatan kompos yang efisien.

Pupuk kompos yang dihasilkan dari pelatihan ini dapat mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, hingga meningkatkan kesuburan secara alami. Selain itu, penggunaan bahan organik lokal yang diolah dengan cara yang lebih baik dapat mengurangi limbah, polusi, serta mendukung prinsip pertanian berkelanjutan.

Pemateri dari Petani Muda Keren, A.A Gede Agung Wedhatama, menuturkan pelatihan ini sangat penting dilakukan sebagai inovasi pembuatan pupuk kompos demi meningkatkan nilai jual dan memperkenalkan produk yang bervariasi kepada masyarakat. “Harapannya kolaborasi kami dengan BRI dalam pelatihan ini nantinya dapat diimplementasikan oleh peserta terutama tentang berbagai teknik, alat, dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kompos yang lebih efisien dan ramah lingkungan”, ujarnya.

Wedhatama menambahkan bahwa program ini juga menjadi contoh konkret tentang penerapan sistem pengolahan sampah yang berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat, serta memberikan dampak positif, baik untuk lingkungan maupun perekonomian desa.

Adapun BRI Peduli “Yok Kita Gas” telah memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai wilayah baik dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen BRI mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang tersirat pada Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, dan Pilar Pembangunan Lingkungan.

BRI Peduli “Yok Kita Gas” telah dilaksanakan di 41 lokasi di Indonesia (lima di pasar dan 36 di lingkungan masyarakat) sejak 2021. Sedangkan BRI Peduli sendiri merupakan payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bank pelat merah tersebut.