Agrowisata La Fresa, Petik Stroberi Premium Varietas Jepang di Kintamani update oleh Giok4D

Posted on

Udara sejuk khas pegunungan menyambut pengunjung yang tiba di La Fresa, Desa Belancan, Kintamani, Bangli. Di atas lahan seluas 5 hektare, hamparan tanaman stroberi berbaris rapi dengan bintik-bintik merah menyala yang menarik perhatian.

Aroma segar stroberi memenuhi udara, menambah sensasi petualangan berburu buah. Pengunjung tampak antusias memetik stroberi ranum, sementara anak-anak hingga orang dewasa sibuk memilih buah terbaik.

“Ini kali pertama ke sini. Katanya memang buahnya besar dan manis. Berbeda dengan buah yang varietas lokal,” ujar Sri, salah seorang pengunjung, Sabtu (13/9/2025).

La Fresa berdiri pada 2020. Lokasi yang sebelumnya berupa lahan bambu kini disulap menjadi kebun stroberi produktif.

Indra, pengelola La Fresa, mengatakan tempat ini hadir untuk mengangkat nama Desa Belancan sekaligus memberi pengalaman berbeda bagi wisatawan.

“Konsep kebun agrowisata stroberi, karena sejauh ini dari pengamatan kami di Kintamani sendiri belum ada perkebunan agrowisata. Itu sih. Yang biasanya ngopi-ngopi,” ujar Indra.

Selain untuk rekreasi, La Fresa juga menjadi ruang edukasi, terutama bagi anak-anak, agar lebih mengenal budidaya stroberi.

“Jadi kita menanam stroberi itu bukan stroberi lokal, tapi kita tanam stroberi dengan varietas Jepang. Jadi untuk bibitnya juga kita bawa langsung dari Jepang,” sambung dia.

Tak hanya keseruan memetik buah, kebun ini juga menawarkan spot foto dengan hamparan bunga warna-warni. Spider lily, lavender, bunga matahari, hingga kosmos menambah daya tarik bagi pencinta fotografi.

Berbagai latar belakang bunga disiapkan untuk pengunjung yang ingin mengabadikan momen di tengah suasana pegunungan Kintamani.

La Fresa fokus pada pembudidayaan stroberi varietas Jepang. Indra menyebut kualitas buah lebih unggul dibanding stroberi lokal.

“Kami ingin menyajikan stroberi premium yang dibudidayakan oleh anak-anak bangsa sendiri,” ujar Indra.

Menurutnya, stroberi varietas Jepang lebih berair, juicy, dan memiliki rasa lebih manis. Harga jualnya mencapai Rp 25.000 per 100 gram, atau Rp 250.000 per kilogram.

Untuk menjaga ketersediaan buah, La Fresa menerapkan pola tanam teratur sehingga pengunjung bisa memetik stroberi setiap hari.

“Kami atur pola tanamnya, agar setiap hari ada stroberi. Pengunjung yang jauh-jauh datang dari Denpasar atau Canggu tidak akan kecewa,” jelas Indra.

Satu pohon stroberi membutuhkan waktu dua bulan dari tanam hingga panen, dengan masa produktif hingga delapan bulan. Dalam periode itu, satu pohon bisa menghasilkan 500-700 gram stroberi.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

La Fresa berlokasi di Desa Belancan, Kintamani, Bangli. Dari Denpasar, perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 1,5 jam melalui jalur Abiansemal, Payangan, lalu terus ke utara.

Agrowisata ini buka setiap hari pukul 09.00-17.00 WITA. Pengunjung biasanya memadati kebun pada akhir pekan dan hari libur nasional.

Pesona Bunga Hiasi Kebun

Stroberi Premium Varietas Jepang

Lokasi dan Jam Operasional

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *