Pengungsi banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan dapur umum yang jauh dari lokasi pengungsian. Dapur umum tersebut berada di Kantor Camat Mauponggo.
“Jarak dapur umum tiga kilometer,” ungkap salah satu pengungsi, Adrianus Ngala, Sabtu (13/9/2024).
Warga yang rumahnya hanyut dan rusak memilih mengungsi ke rumah-rumah keluarga di kampung tetangga. Ada puluhan pengungsi dari Kampung Sawu. Menurut Adrianus, banyak pengungsi tidak mengambil jatah makanan di dapur umum karena lokasinya terlalu jauh.
“Jauh ke dapur umum cuma ambil makan satu piring. Saya tidak pergi ambil makanan di dapur umum,” ujarnya.
Selain jarak yang jauh, warga juga mengeluhkan pelayanan dapur umum. Kondisi ini muncul karena makanan untuk relawan yang membantu mencari korban hanyut akibat banjir tidak tersedia. Relawan tersebut datang dari kabupaten lain.
“Kemarin pemuda di sini marah. Mereka ke dapur umum ambil makanan untuk orang yang bantu cari korban hilang, tapi belum dimasak,” kata Adrianus.
Banjir bandang menerjang Kecamatan Mauponggo pada 8 September 2025 malam. Peristiwa ini menewaskan lima orang. Tiga orang lainnya hanyut dan masih dalam pencarian.
Korban terbanyak berada di Desa Sawu, yakni tujuh orang. Empat meninggal dunia, tiga hanyut. Sementara itu, satu korban meninggal di Desa Lokalaba akibat syok saat melihat banjir menerjang pemukiman.