Sebanyak 34 motor dievakuasi dari parkir ruang bawah tanah (basement) Pasar Badung, Denpasar, Bali. Puluhan motor tersebut sebelumnya terjebak banjir pada Rabu (10/9/2025).
Kepala Bidang (Kabid) Kegawatdaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Eka Saputra, mengatakan motor yang dievakuasi kebanyakan terparkir di basement lantai satu dan dua. Hingga kini, masih ada ratusan motor dan mobil yang belum bisa dievakuasi.
“Untuk mobil sampai sekarang belum ada yang bisa dievakuasi karena butuh alat berat untuk menarik mobil tersebut dan alat beratnya hingga saat ini belum bisa masuk karena masih fokus ke penyedotan air dahulu,” ungkap Eka saat dijumpai di Pasar Badung, Kamis (11/9/2025).
Menurut Eka, evakuasi kendaraan telah dilakukan sejak Rabu pukul 07.00 Wita. Evakuasi kendaraan dilakukan bersama ratusan anggota lintas instansi, seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga pengelola pasar.
Saat banjir pada Rabu (10/9/2025), tinggi air di parkir basement Pasar Badung mencapai 8 meter. BPBD Bali kemudian melakukan penyedotan air sejak Rabu pukul 10.00 Wita. Penyedotan air masih berlangsung dan ketinggian banjir di basement Pasar Badung mulai berkurang menjadi 3,5 sampai 4 meter.
“Untuk sekarang ini kami sedang pembersihan lumpur dan kami upayakan untuk menyurutkan air di basement lantai satu dahulu. Setelah surut baru kami lanjutkan dengan evakuasi kendaraan lainnya,” jelas Eka.
BPBD Bali, tutur Eka, menerjunkan 17 mesin penyedot dan ditambah dengan dua mesin pompa berkapasitas besar dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Eka yakin pengerjaan bisa tuntas hari ini.
“Untuk pengambilan kendaraan (yang berhasil dievakuasi) kami serahkan ke pengelola pasar,” jelas Eka.
Salah satu pemilik kendaraan, I Made Agus Widiana, sedih atas kejadian banjir yang turut merendam motor di Pasar Badung. Bahkan, ada tiga motor milik saudaranya juga ikut tenggelam.
“Sepeda motor yang ketemu (berhasil dievakuasi) baru empat, sisanya belum. Sejak 2000-an paman dan orang tua saya jualan buah di sini dan kami sudah biasa untuk parkir di sini,” ungkap Agus.
Agus dan saudaranya memarkirkan motornya di basement Pasar Badung pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 03.00 Wita. Mereka kemudian mempersiapkan dagangannya seusai memarkir motor. Kejadian banjir baru mereka diketahuinya sekitar pukul 04.00 Wita.
Terkait kerugian, Agus memperkirakan untuk satu motor membutuhkan biaya perbaikan sekitar Rp 1,5-2 juta. Mengingat kondisi motor dan mesin yang sebelumnya sempat tenggelam akibat banjir.
Agus berharap penanggulangan bencana ke depan dapat dilakukan lebih baik oleh seluruh pihak. Terlebih, banyak sampah-sampah yang terbawa banjir.
“Jadi, ini perlu kesadaran di masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan kita harus waspada untuk mengantisipasi banjir ke depannya. Kalau bisa pemerintah juga bisa agar menata sungai,” harap Agus