Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) akan mendistribusikan logistik untuk korban bencana Nagekeo, Kamis (12/9/2025). antuan akan didistribusikan melalui kapal feri rute Kupang-Aimere.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samuel Halundaka menyebut bantuan yang disiapkan berupa 200 selimut, 150 matras, 50 paket peralatan masak, 75 paket hygiene kit, 25 kasur lipat, 25 velbed, 30 paket peralatan kebersihan, 12 dus biskuit protein untuk anak anak, dan 10 tenda keluarga.
“Pengiriman akan dijadwalkan pada kamis besok, menggunakan Feri penyeberangan tujuan Kupang-Aimere,” jelas Samuel melalui sambungan telepon, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, rapat koordinasi penanganan darurat telah digelar di Kecamatan Mauponggo, Selasa (9/9/2025). Rapat dipimpin Gubernur NTT Melki Laka Lena dan dihadiri Bupati Nagekeo, DPRD, serta sejumlah dinas terkait. Fokus rapat membahas percepatan pemulihan akses dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.
Kendala BPBD Dalam Pencarian
Samuel menjelaskan, tim di lapangan menghadapi sejumlah kendala, mulai dari akses jalan yang rusak total, kabut tebal dengan jarak pandang kurang dari 50 meter, hingga terputusnya listrik dan jaringan komunikasi. Hambatan ini membuat pencarian korban hilang berlangsung lambat.
“Kabut tebal juga, selain itu jaringan komunikasi dan aliran listrik mati total di beberapa titik terdampak, nah ini beberapa kendala kami dalam proses mencari dan mengevakuasi warga yang hilang,” terangnya.
Samuel mengatakan Melki akan melakukan langkah optimal dari Dinas Sosial Nagekeo maupun NTT untuk mendukung logistik. “Mengoptimalkan peran Dinas Sosial Provinsi NTT dalam penyediaan bantuan logistik dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak,” katanya.
Selain itu, menginstruksikan Dinas PUPR NTT untuk segera berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait dalam percepatan perbaikan akses jalan. “Melanjutkan pendataan detail (by name by address) terkait korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur dan lahan,” tambah Samuel.
Bupati Ungkap Penyebab Banjir Bandang Terjang Nagekeo
Banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Nagekeo akibat cuaca ekstrem. Hal itu diungkapkan Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus.
“Menurut BMKG kondisi cuaca sangat ekstrim tersebut dipicu oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial yang sedang melintasi kawasan nusa tenggara,” kata Simplisius dalam Surat Pernyataan Bencana yang ditandatanganinya pada 9 September 2025.
“Gelombang ini bersifat sementara/sinoptik karena faktanya seluruh wilayah NTT saat ini masih berada di tengah musim kemarau,” imbuh dia.
Simplisius minta masyarakat untuk antisipasi bencana susulan. Sebab potensi anomali cuaca baik ekstrim basah maupun kering masih akan terus berlangsung hingga Desember 2025.
“Maka diminta kepada semua pihak untuk selalu siap siaga secara aktif mengantisipasi potensi bencana susulan yang lebih besar serta bencana sekunder lainnya seperti kebakaran, hama/penyakit, keamanan, gagal tanam/gagal panen dll,” ujar Simplisius.
Simplisius pun telah menetapkan status darurat bencana setelah banjir bandang menerjang kabupaten tersebut.
Adapun banjir dan longsor di Nagekeo menerjang 20 desa/kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan. Terdapat empat orang tewas, dan empat orang lainnya belum ditemukan. Korban termasuk bayi. Korban manusia itu berada di Kecamatan Mauponggo.
Bencana alam itu juga menyebabkan material. Puluhan rumah warga rusak dan hanyut. Sawah dan komoditas pertanian rusak. Ternak warga juga hanyut. Selain itu jalan raya dan jembatan juga rusak.