Ruas Jalan Timor Raya akan ditutup selama event balap sepeda internasional Tour de EnTeTe di Pulau Timor, mulai dari Kota Kupang hingga Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Penutupan sementara dilakukan pada Rabu (10/9/2025).
“Untuk jalan utama Timor Raya ditutup sementara. Oleh karena itu, kami mengimbau pengendara lain agar memilih jalur alternatif dan menghindari jalur utama selama kegiatan berlangsung,” ujar Kasat Lantas Polres Kupang, AKP Firamudin, kepada infoBali.
Firamudin menjelaskan penutupan jalan itu sebagai upaya mendukung kelancaran Tour de EnTeTe. Ia meminta masyarakat agar memperhatikan dan mematuhi pengaturan lalu lintas yang diberlakukan sementara.
Selain itu, kendaraan besar, seperti truk, fuso, dan tronton dilarang beroperasi pukul 08.00 Wita hingga 11.00 Wita di sepanjang Jalan Timor Raya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan serta kenyamanan para pembalap dan pengguna jalan lain.
“Mohon kerja sama dari seluruh masyarakat, khususnya pemilik maupun sopir kendaraan besar, untuk tidak beroperasi pada rentang waktu yang ditentukan. Kami berharap masyarakat mendukung jalannya event ini agar berlangsung lancar dan sukses,” jelas Firamudin.
Menurut Firamudin, petugas gabungan akan dikerahkan untuk pengamanan di sepanjang rute balapan. Sebab, event tersebut menjadi salah satu ajang olahraga bergengsi yang setiap tahun digelar di NTT.
“Selain memacu adrenalin para pebalap, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendongkrak pariwisata dan memperkenalkan keindahan alam NTT kepada dunia,” terang Firamudin.
Kapolda NTT, Irjen Rudi Darmoko, mengatakan akan memberikan pelayanan terbaik kepada segenap peserta, mulai dari para atlet, ofisial, panitia pelaksana, serta seluruh masyarakat yang ikut andil untuk menyaksikan event internasional ini.
“Karena kondisi geografis di NTT yang wilayahnya didominasi oleh perbukitan, pegunungan, sedikit dataran rendah di sepanjang pantai di Pulau Flores merupakan daerah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” kata Rudi.
Selain itu, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur menjadi tantangan bagi polisi. Sehingga, Rudi menekankan kepada anggotanya untuk memberikan kenyamanan dan memastikan semua rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik dan aman.
“Kami melibatkan tujuh satgas, yaitu Satgas Preemtif, Preventif, Kamseltibcar Lantas, Satgas Tindak, Gakkum, Humas, dan Satgas Banops, mulai dari tingkat polda sampai tingkat polres jajaran,” terang Rudi.
Rudi meminta personel yang bertugas harus mampu meminimalisasi setiap potensi ancaman dengan menggunakan cara bertindak yang cepat dan tepat sehingga mampu menekan timbulnya ambang gangguan.
“Laksanakan tugas dengan penuh disiplin, dedikasi, dan rasa tanggung jawab. Pastikan setiap rangkaian kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar. Juga utamakan keselamatan masyarakat, peserta, maupun personel pengamanan,” pinta Rudi.
Diberitakan sebelumnya, Polda NTT mengerahkan sebanyak 4.309 personel untuk pengamanan Tour de EnTeTe di Pulau Timor, Flores, dan Sumba pada 8-23 September 2025. Ribuan personel itu terdiri dari 684 anggota Polda NTT dan 3.625 anggota dari 17 polres jajaran.
“Tentunya karena ini merupakan event internasional, maka Polda NTT sendiri melibatkan 684 personel dan 17 polres jajaran ada 3.625 personel,” ujar Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko seusai apel gelar pasukan Operasi Tour De EnTeTe Turangga 2025 di Mapolda NTT, Selasa (9/9/2025).