Menlu AS Tolak Rencana Pengakuan Negara Palestina

Posted on

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menolak rencana Prancis dan sejumlah negara lain yang akan mengakui Palestina sebagai negara. Ia menegaskan negara Palestina tidak akan pernah terbentuk.

Dilansir infoNews, pernyataan itu disampaikan Rubio menanggapi wacana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat. Ia menyebut langkah Israel itu perlu dilakukan untuk menghancurkan prospek negara Palestina yang merdeka.

“Apa yang Anda lihat dengan Tepi Barat dan aneksasinya, itu bukanlah hal yang final, itu adalah sesuatu yang sedang dibahas di antara beberapa elemen politik Israel. Saya tidak akan memberikan pendapat tentang itu hari ini,” kata Rubio kepada wartawan di Ekuador.

“Yang akan saya katakan kepada Anda adalah bahwa itu sepenuhnya dapat diprediksi,” katanya.

Kemudian, Rubio menegaskan tidak akan ada negara Palestina. Ia menyebut negara Palestina terbentuk bukan dari pengakuan negara-negara lain,

“Kami memberi tahu semua negara ini sebelum mereka keluar dan mereka melakukan ini, tidak akan ada negara Palestina, karena bukan seperti itu cara terbentuknya negara Palestina, karena mereka mengadakan konferensi pers di suatu tempat. Kami memberi tahu mereka bahwa hal itu akan mengarah pada tindakan timbal balik semacam ini dan akan mempersulit gencatan senjata,” ujar Rubio.

Ia juga mengulangi tuduhannya bahwa dorongan untuk mengangkat Otoritas Palestina, yang berbasis di Tepi Barat, telah membuat Hamas, saingannya, di Gaza, semakin berani. “Begitu, hari itu, Prancis mengumumkan hal yang mereka lakukan, hari itu juga, Hamas meninggalkan meja perundingan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan akan mengakui negara Palestina di KTT PBB pada 22 September lalu. Ia menyuarakan kekesalannya atas situasi kemanusiaan yang mengerikan dan apa yang ia lihat sebagai sikap keras kepala Israel.

Artikel ini telah tayang di infoNews, baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *