Bali memiliki kuliner tradisional berupa jajanan yang unik dan wajib dicoba. Jajanan ini biasanya banyak dijajakan pedagang di pasar-pasar tradisional.
Jajanan ini paling enak disantap saat pagi hari sebagai sarapan mengingat bahan-bahannya memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Jajanan atau jaje dalam bahasa Bali menjadi teman sempurna saat menikmati kopi atau teh.
Tak hanya dinikmati sendiri, jajanan tradisional ini kerap disajikan untuk tamu undangan dalam acara-acara besar seperti pernikahan atau seminar. Harga jajanan ini terbilang murah meriah. Biasanya bervariasi dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
Berikut adalah beberapa jajanan Bali yang lumrah dijual di pasar-pasar tradisional di Bali.
Kue tradisional berbentuk bundar pipih, terbuat dari tepung beras. Laklak sering dijuluki serabi khas Bali atau Balinese Pancake.
Biasanya disajikan dengan tambahan toping parutan kelapa serta gula merah. Kue ini memiliki rasa manis yang menyatu dengan gurihnya tepung beras dan kelapa.
Bendu adalah kue yang terbuat dari tepung beras yang sudah disangrai. Proses pembuatan ini membuat teksturnya menjadi lebih renyah dan rasanya menjadi lebih gurih.
Di dalamnya juga ada isian gula merah yang memberikan rasa manis dan aroma harum gula merah. Bendu biasanya disajikan dalam upacara-upacara Bali dan kini mulai langka.
Sumping Waluh mirip dengan kue nagasari khas Jawa, sama-sama berbahan dasar tepung beras dan dikukus. Bedanya, kue nagasari memiliki isian pisang sedangkan sumping waluh diisi dengan buah labu (waluh). Karena menggunakan labu, rasanya jadi unik dan manis. Sumping waluh biasanya dibungkus dengan daun pisang dan tidak dilengkapi lagi dengan parutan kelapa maupun kinca.
Jajanan berbahan pisang memang sudah sangat umum di Indonesia, tapi pisang rai hanya bisa ditemukan di Bali. Jajanan satu ini terbuat dari pisang yang dibalut tepung ketan, dikukus, dan disajikan dengan kelapa parut.
Rasa manis dari pisang berpadu dengan gurihnya kelapa parut membuat makanan ini populer di berbagai kalangan. Pisang rai biasanya dinikmati bersama kopi ataupun menemani santai sore bersama keluarga.
Daluman sendiri adalah sejenis cincau hijau yang sangat umum ditemukan di berbagai daerah di Pulau Dewata. Daluman adalah minuman tradisional khas Bali.
Cincau hijau ini biasanya dinikmati bersama santan, gula merah cair, dan es batu, sehingga memberi rasa manis, sedikit pahit dari cincau, dan creamy dari santan.
Kue khas Bali satu ini terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama gula merah dan daun pandan. Beras ketan yang sudah dimasak dicetak sehingga membentuk wajik.
Jaje wajik memiliki rasa manis dan gurih dengan aroma pandan membuat rasanya jadi lebih lezat. Biasanya, jaje wajik disajikan pada acara adat ataupun camilan sehari-hari dinikmati bersama kopi.
Makanan ringan khas Bali ini terbilang cukup simpel terbuat dari beras ketan hitam yang dikukus, lalu disajikan bersama gula merah cair dan parutan kelapa. Rasanya manis dan gurih serta cara memasaknya cukup mudah membuat makanan ini jadi favorit banyak warga Bali.
Ada dua jenis jaje uli yaitu basah dan kering. Jaje uli kering adalah makanan tradisional Bali yang sering digunakan di dalam persembahan atau upacara. Sementara jaje uli basah biasanya dinikmati bersama tape ketan hitam atau bisa juga dinikmati bersama kelapa parut.
Jaje uli terbuat dari ketan kukus lalu ditumbuk hingga menjadi adonan, yang dikenal sebagai jaje uli basah. Untuk membuat jaje uli kering, jaje uli basah ini akan dibentuk silinder, dipotong tipis, dan digoreng dalam minyak panas.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.