Ngaben, atau dikenal juga sebagai Pelebon, adalah salah satu upacara kremasi khas Bali yang penuh makna spiritual. Ritual ini bertujuan melebur raga (stula sarira) kembali ke Panca Maha Bhuta lima unsur alam penyusun tubuh manusia.
Kematian, dalam pandangan Hindu, adalah tahap peralihan menuju perjalanan baru bagi roh (atma). Ngaben menjadi media untuk memisahkan roh dari jasad dengan penuh kesucian dengan menggunakan sarana utama berupa wadah, bade, dan lembu. Meski sama-sama digunakan untuk membawa dan membakar jenazah, ketiganya memiliki fungsi, bentuk, dan simbol berbeda.
Wadah berbentuk seperti peti besar yang dihias kain putih dan kuning. Putih melambangkan kesucian dan kemurnian, dikaitkan dengan unsur purusa (jiwa). Kuning melambangkan kebijaksanaan dan pencerahan, dikaitkan dengan unsur pradhana (materi). Wadah digunakan untuk mengusung jenazah dari rumah menuju setra (kuburan) atau tempat pembakaran. Umumnya, sarana ini dipakai bagi jenazah yang tidak berasal dari kalangan bangsawan.
Bade adalah bangunan tinggi berbentuk menara yang digunakan untuk mengantarkan jenazah ke setra. Arsitektur bade mengikuti konsep gunung dan filosofi Tri Angga, yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni dasar, badan, dan atap.
Bade digunakan untuk keluarga bangsawan/berkasta biasanya lebih megah dengan ornamen rumit. Pembuatan bade dipimpin undagi, perajin ahli yang telah menjalani pelatihan dan ritual khusus. Sebelum digunakan, bade akan melalui upacara penyucian (melaspas).
Lembu berbentuk patung sapi atau kerbau yang digunakan sebagai sarana pembakaran jenazah. Patung ini terbuat dari kayu, bambu, dan hiasan, lalu dibakar bersama jenazah untuk melambangkan pelepasan roh dari tubuh fisik.
Jenis lembu dibedakan berdasarkan warna dan kasta.
Dalam prosesi Ngaben, jenazah diletakkan ke dalam patung lembu, kemudian dibakar hingga abu bersih. Abu ini biasanya dihanyutkan ke laut atau sungai sebagai simbol kembalinya unsur tubuh ke alam semesta. Lembu diyakini sebagai sarana spiritual yang mengantarkan roh menuju surga (swarga loka) atau reinkarnasi sesuai karmanya.
Wadah, bade, dan lembu memiliki fungsi spiritual yang mendalam, yakni mengantarkan roh (atma) menuju alam akhir sesuai hasil karmanya. Pemilihan sarana ini disesuaikan dengan kasta dan kedudukan sosial jenazah.
Upacara Ngaben bukan hanya ritual kematian, tetapi juga warisan budaya Bali yang memadukan ajaran agama, seni, dan filosofi kehidupan. Keindahan dan kesakralan menjadikan Ngaben sebagai salah satu tradisi yang memikat wisatawan dan peneliti budaya dari seluruh dunia.