Kodam Udayana Tunggu Hasil Investigasi Kasus Tewasnya Prada Lucky baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana meminta publik untuk menunggu hasil investigasi terkait kasus meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Prada Lucky sebelumnya tewas diduga dianiaya oleh seniornya sesama prajurit TNI di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wakapendam IX/Udayana, Letkol Infanteri Amir Syarifudin, mengungkapkan proses investigasi masih berlangsung. Ia meminta publik untuk tidak mudah percaya terhadap rumor yang beredar sebelum hasil investigasi keluar.

“Proses investigasi saat ini sedang berjalan. Jadi, informasi yang beredar di masyarakat itu bisa kami sampaikan bahwa itu tidak benar, itu baru laporan awal,” ujar Amir saat konferensi pers di Denpasar, Jumat (8/8/2025).

Amir lantas menanggapi kabar yang menyebutkan Prada Lucky diduga mengalami kekerasan oleh seniornya sesama TNI. Menurut dia, dugaan penganiayaan itu bisa benar dan bisa juga tidak.

“Kami tidak bisa jawab itu penganiayaan atau tidak. Alasannya karena semua (penyebab kematian) itu bisa terjadi. Bisa jadi karena memang betul penganiayaan, bisa jadi karena dia (Prada Lucky) ada cedera lain,” ujar Amir.

Ia kemudian mencontohkan seseorang yang babak belur karena dipukul. Menurutnya, yang bersangkutan bisa jadi meninggal akibat serangan jantung akibat syok dan kaget. Amir menegaskan kemungkinan-kemungkinan itulah yang tengah diselidiki tim investigasi.

Amir juga mempertanyakan beredarnya foto-foto luka di tubuh Prada Lucky yang dikaitkan sebagai penyebab kematian. Ia meminta publik tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada tim investigasi.

“Zaman canggih gini bisa jadi (foto) orang edit, lalu di-upload. Maka, itu semua bisa dijawab nanti pada saat tim investigasi yang sedang berjalan ini, menyelesaikan pekerjaannya,” pungkasnya.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo tewas diduga akibat dianiaya senior sesama prajurit TNI. Informasi yang diperoleh, ada puluhan prajurit yang diduga memukul Lucky menggunakan selang maupun tangan kosong.

Sebelum penganiayaan itu, Lucky disebut sempat kabur saat diperiksa terkait dugaan penyimpangan seksual. Kejadian tragis ini bermula ketika pada 27 Juli 2025 malam dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap Lucky.

Informasi itu menyebut Lucky sempat kabur saat izin ke toilet pada 28 Juli 2025 pagi. Sejumlah prajurit kemudian mencari Lucky. Sekitar pukul 10.45 Wita, masih menurut informasi itu, Lucky ditemukan di rumah salah satu warga yang merupakan ibu asuh. Lucky dibawa pulang oleh sejumlah prajurit TNI.

Sekitar 11.05 Wita, dilaksanakan pemeriksaan terhadap Lucky di kantor Staf-1/Intel. Saat itu datang sejumlah senior Lucky dan memukul Lucky secara bergantian.

Pada 30 Juli dini hari, empat prajurit TNI datang ke tempat Lucky dan seorang prajurit lainnya. Mereka memukul Lucky dan prajurit itu menggunakan tangan kosong.

Lucky disebut-sebut mengalami muntah-muntah pada 2 Agustus. Ia kemudian dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Aeramo karena Hemoglobin (Hb) rendah.

Keesokan harinya, kondisi Lucky disebut sempat membaik di rumah sakit itu. Lucky sempat dijenguk ibu asuhnya sekitar pukul 19.00 Wita pada 4 Agustus.

Namun, beberapa jam kemudian, kondisi Lucky menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU. Lucky juga dipasangi ventilator. Pada 6 Agustus, anak muda yang baru dua bulan menjadi prajurit TNI itu mengembuskan napas terakhirnya di ICU RSUD Aeramo.

Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan, menolak mengomentari informasi yang beredar luas itu. “Saya tidak bisa menyatakan ini benar atau tidak. Mungkin bisa konfirmasi kebenarannya kepada yang mengirimkan info tersebut,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Meski begitu, Deny membenarkan ada empat prajurit TNI yang dibekuk Polisi Militer (POM) setelah diduga menganiaya Lucky hingga tewas. Deny tidak menyebut identitas keempat prajurit tersebut.

Menurut Deny, keempat prajurit TNI itu kini ditahan di ruang tahanan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) Ende, NTT. “Betul, sudah ada (empat prajurit TNI) yang diamankan oleh pihak POM yang terindikasi kuat melakukan penganiayaan hingga korban mengalami trauma berat saat masuk ICU,” ujarnya.

Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior

Gambar ilustrasi

Ia kemudian mencontohkan seseorang yang babak belur karena dipukul. Menurutnya, yang bersangkutan bisa jadi meninggal akibat serangan jantung akibat syok dan kaget. Amir menegaskan kemungkinan-kemungkinan itulah yang tengah diselidiki tim investigasi.

Amir juga mempertanyakan beredarnya foto-foto luka di tubuh Prada Lucky yang dikaitkan sebagai penyebab kematian. Ia meminta publik tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada tim investigasi.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Zaman canggih gini bisa jadi (foto) orang edit, lalu di-upload. Maka, itu semua bisa dijawab nanti pada saat tim investigasi yang sedang berjalan ini, menyelesaikan pekerjaannya,” pungkasnya.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo tewas diduga akibat dianiaya senior sesama prajurit TNI. Informasi yang diperoleh, ada puluhan prajurit yang diduga memukul Lucky menggunakan selang maupun tangan kosong.

Sebelum penganiayaan itu, Lucky disebut sempat kabur saat diperiksa terkait dugaan penyimpangan seksual. Kejadian tragis ini bermula ketika pada 27 Juli 2025 malam dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap Lucky.

Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior

Gambar ilustrasi

Informasi itu menyebut Lucky sempat kabur saat izin ke toilet pada 28 Juli 2025 pagi. Sejumlah prajurit kemudian mencari Lucky. Sekitar pukul 10.45 Wita, masih menurut informasi itu, Lucky ditemukan di rumah salah satu warga yang merupakan ibu asuh. Lucky dibawa pulang oleh sejumlah prajurit TNI.

Sekitar 11.05 Wita, dilaksanakan pemeriksaan terhadap Lucky di kantor Staf-1/Intel. Saat itu datang sejumlah senior Lucky dan memukul Lucky secara bergantian.

Pada 30 Juli dini hari, empat prajurit TNI datang ke tempat Lucky dan seorang prajurit lainnya. Mereka memukul Lucky dan prajurit itu menggunakan tangan kosong.

Lucky disebut-sebut mengalami muntah-muntah pada 2 Agustus. Ia kemudian dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Aeramo karena Hemoglobin (Hb) rendah.

Keesokan harinya, kondisi Lucky disebut sempat membaik di rumah sakit itu. Lucky sempat dijenguk ibu asuhnya sekitar pukul 19.00 Wita pada 4 Agustus.

Namun, beberapa jam kemudian, kondisi Lucky menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU. Lucky juga dipasangi ventilator. Pada 6 Agustus, anak muda yang baru dua bulan menjadi prajurit TNI itu mengembuskan napas terakhirnya di ICU RSUD Aeramo.

Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan, menolak mengomentari informasi yang beredar luas itu. “Saya tidak bisa menyatakan ini benar atau tidak. Mungkin bisa konfirmasi kebenarannya kepada yang mengirimkan info tersebut,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Meski begitu, Deny membenarkan ada empat prajurit TNI yang dibekuk Polisi Militer (POM) setelah diduga menganiaya Lucky hingga tewas. Deny tidak menyebut identitas keempat prajurit tersebut.

Menurut Deny, keempat prajurit TNI itu kini ditahan di ruang tahanan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) Ende, NTT. “Betul, sudah ada (empat prajurit TNI) yang diamankan oleh pihak POM yang terindikasi kuat melakukan penganiayaan hingga korban mengalami trauma berat saat masuk ICU,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *