Dinkes Ungkap Air Sumur Bor di Mataram Mengandung Bakteri E Coli

Posted on

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mataram Emirald Isfihan mengungkap air sumur galian alias sumur bor milik warga di Mataram tidak layak konsumsi. Menurutnya, air sumur bor tersebut banyak mengandung bakteri Escherichia Coli (E coli) dan bakteri coliform.

Emirald menjelaskan hal itu berdasarkan hasil uji sampel terhadap air sumur bor milik warga Mataram. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu.

“Dari hasil pemeriksaan sampel air, (kondisi air sumur bor) tidak layak semua. Hampir semua sumur bor itu pasti tercemar dampak dari bencana,” kata Emirald saat dikonfirmasi di Mataram, Jumat (25/7/2025).

Emirald meminta masyarakat agar tidak mengonsumsi air sumur tersebut. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram sudah melakukan intervensi dan untuk sementara waktu menyediakan air bersih untuk warga.

“Untuk mandi masih aman, karena tingkat pencemarannya sudah tidak layak,” imbuhnya.

Emirald membeberkan beberapa wilayah yang tercemar bakteri E coli dan bakteri coliform seusai banjir bandang di Mataram seperti wilayah Kekalik, Sekarbela, dan Cakranegara. Ia menjelaskan limpahan banjir dan kotoran saat banjir mengakibatkan air sumur tersebut tercemar bakteri.

“Ada E coli bawaan kotoran manusia yang tercemar dan kemudian terserap ke tanah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana meminta Dinkes Mataram untuk melakukan pemeriksaan kualitas air bersih milik warga yang terdampak banjir. Pasalnya, banyak warga Mataram yang masih menggunakan sumur bor untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami sudah melakukan pengecekan kualitas air, karena kemarin banyak air (banjir) yang masuk mungkin ke sumur. Warga kami kebanyakan yang pakai sumur bor,” tutur Mohan.

“Untuk mandi masih aman, karena tingkat pencemarannya sudah tidak layak,” imbuhnya.

Emirald membeberkan beberapa wilayah yang tercemar bakteri E coli dan bakteri coliform seusai banjir bandang di Mataram seperti wilayah Kekalik, Sekarbela, dan Cakranegara. Ia menjelaskan limpahan banjir dan kotoran saat banjir mengakibatkan air sumur tersebut tercemar bakteri.

“Ada E coli bawaan kotoran manusia yang tercemar dan kemudian terserap ke tanah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana meminta Dinkes Mataram untuk melakukan pemeriksaan kualitas air bersih milik warga yang terdampak banjir. Pasalnya, banyak warga Mataram yang masih menggunakan sumur bor untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami sudah melakukan pengecekan kualitas air, karena kemarin banyak air (banjir) yang masuk mungkin ke sumur. Warga kami kebanyakan yang pakai sumur bor,” tutur Mohan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *