Penyelenggaraan Asia Pacific Bonsai and Suiseki (Aspac) atau pameran bonsai dan suiseki memasuki tahap penjurian dan penancapan pita di Alun-alun Kota Gianyar, Jumat (18/7). Sebanyak 470 peserta dari 16 negara mengikuti kegiatan ini.
Koordinator juri, Rudi Julianto menyampaikan, pohon-pohon yang mengikuti Aspac tahun ini sangat luar biasa.
“Penyelenggaran Aspac tahun ini yang ke-17 sangat luar biasa, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya diselenggarakan di Bali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/7/2025).
Dikatakan Rudi Julianto hari ini tahap penjurian sudah hampir selesai, dan selanjutnya tinggal merekap hasil penjurian terkait pohon-pohon yang masuk kriteria yang nantinya akan ditancapkan pita.
Kriteria penilaian yaitu, mulai dari kesehatan, kesan pertama, karakter, arah gerak, dimensi, dan proporsi. Semua penilain itu dari akar, batang, cabang, anak cabang sampai cucu, anak ranting, hingga daunnya.
“Bonsai dinilai dari arah pergerakannya, mulai dari akar hingga ujung batang dengan fokus penilaian di bagian akar dan batang. Bonsai akan dinilai melalui tiga poin yakni gaya, karakter, dan alur gerak,” paparnya.
Dilanjutkan Rudi Julianto, untuk karakter bonsai harus menonjolkan kekuatan dari jenis tanaman yang dibuat bonsai. Penilaiannya dari karakter atau watak yang berbeda di setiap jenis yang terlihat dari ciri anatominya.
Konsentrasi penilaian anatomi terdiri dari kelengkapan penampakan cabang, ranting, dan daun bonsai. Keseimbangan anatomi bonsai dengan umur tua akan memiliki nilai tinggi jika berukuran proporsional.
“Pada dasarnya saat berkesenian membuat kesenian bonsai yang mampu mendekati atau mampu menyerupai seperti pohon aslinya di alam itu menjadi acuan penting dalam penilaian,” terangnya.